Benarkan Kata Bima Arya Tren Covid-19 Kota Bogor Membaik? Ini Angkanya

- 3 Maret 2021, 10:44 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya saat Musrenbang Tingkat Kecamatan secara virtual di Balaikota Bogor, Selasa 16 Februari 2021.
Wali Kota Bogor Bima Arya saat Musrenbang Tingkat Kecamatan secara virtual di Balaikota Bogor, Selasa 16 Februari 2021. /Dok Prokompim

 

ISU BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arrya sebut kasus covid-19 Kota Bogor membaik. Hasil baik pun memutuskan untuk meniadakan kebijakan ganjil genap untuk memberikan relaksasi di bidang ekonomi.

Berdasarkan data Satuan Tugas Covid-19 selama satu pekan terakhir menujukan, dari angka kasus aktif Covid-19 turun Minggu 21 Februari 2021 berjumlag 1.339 (11,7 persen) menjadi 1.189 (9,8 persen) pada Selasa 2 Maret 2021.

Pada periode yang sama, angka kesembuhan naik dari 9.932 (86,7 persen) menjadi 10.796 (88,6 persen). Angka kematian turun menjadi 1,6 persen dari sebelumnya 1,7 persen dan angka ketersediaan tempat tidur (BOR) di Rumah Sakit juga turun dari 48,5 persen menjadi 44,2 persen.

Baca Juga: Ganjil Genap Ditiadakan Selama 2 Pekan, Ini Kebijakan Baru Kota Bogor di Masa PPKM Mikro 

Dari data akumulatif itu, jumlah rata-rata kasus harian Minggu ini turun dibanding minggu lalu dari 113 menjadi 88. Jumlah kasus harian tertinggi 115 dan terendah 90.

Jumlah kasus aktif saat ini 1.181. Diperkirakan jumlah kasus aktif yang memerlukan perawatan di Rumah Sakit 15 persen atau 177 kasus dan yang membutuhkan ICU 5 persen atau 59 kasus.

Angka Kesembuhan Kota Bogor naik dan lebih tinggi dari angka Jawa Barat (88,5 persen), namun lebih rendah dari Nasional (89,7 persen).

Baca Juga: Hasil Liga Italia: Gebuk Spezia 3-0, Juventus Kuntit Pimpinan Klasemen Inter Milan 

Angka kematian Kota Bogor Minggu ini lebih tinggi dari angka Jawa Barat (1,2 persen), namun lebih rendah dari Nasional (2,8 persen).

Angka kasus aktif (masih sakit) Kota Bogor turun dan lebih rendah dari Jawa Barat (18,9 persen) dan Nasional (12,2 persen).

Pada periode PSBMK dan PPKM trend penambahan kasus meningkat, namun pada periode PPKM Mikro terjadi penurunan kasus 8 - 28 Februari terdapat 2.437 kasus turun 28,8 persen dari periode sebelumnya.

Baca Juga: Info Ramalan Cuaca BMKG Puncak Bogor Hari Ini, Rabu 3 Maret 2021 

Sementara, jumlah swab di Kota Bogor dari 21-28 Februari 2021 berjumlah 623 tes. Kota Bogor hanya melakukan swab pada kontak erat yang bergejala.

Untuk angka jumlah Tempat Tidur (TT) isolasi sama dengan minggu lalu 858 TT. BOR RS turun dari 48,5 persen menjadi 44,2 persen. Jumlah ICU naik dari 49 TT menjadi 50 TT.

BOR ICU Naik dari 63,3 persen menjadi 68 persen. BOR Lido turun dibandingkan dengan Minggu lalu dari 43 persen menjadi 20 persen. Sementara BOR RS Lapangan turun dari 60,9 persen menjadi 54,7 persen.

Baca Juga: Atasi Penyebaran Covid-19, Pemkot Bogor Turunkan Pramuka 

Sedangkan, data kasus konfirmasi tanpa gejala kumulatif Maret 2020 - 28 Februari 2021, total kasus OTG 2.582 (21 persen), yang masih sakit 103 (4 persen) dan yang masih dirawat saat ini ada 7.

Dari sisi pergerakan ekonomi bidang jasa dan bahan pokok di Februari Rata-rata akupansi hotel 54,87 persen, omset restoran rata-rata menurun 65 persen.

Berdarkan data atau tren itu, Bima mengungkapkan, Pemkot Bogor sepakat untuk meniadakan ganjil genap dua pekan untuk memberikan relaksasi usaha.

Baca Juga: Viral Video Kondisi Jungleland, Terbengkalai dan Tidak Berpenghuni

Pihaknya juga sepakat untuk lebih memperkuat lagi PPKM Mikro. Mulai dari posko, memperkuat koordinasi di lapangan serta akan ada simulasi khusus dengan 36 lurah baru bersama Satgas Covid-19 Kota Bogor.

"Setiap dua minggu semua dievaluasi. Jam operasional tetap tidak berubah, karena instruksi menteri jam 21.00 WIB restoran tutup," kata Bima Selasa siang.

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah