Ganjil Genap Kota Bogor Diperpanjang mulai Besok, Ini Penjelasan Lengkap Bima Arya dan Dampak Negatifnya

- 19 Februari 2021, 14:43 WIB
Program Ganjil Genap diyakini Wali Kota Bogor Bima Arya menjadi salah satu penyebab turunnya kasus positif covid-19 di Kota Bogor
Program Ganjil Genap diyakini Wali Kota Bogor Bima Arya menjadi salah satu penyebab turunnya kasus positif covid-19 di Kota Bogor /Dok Prokompim Kota Bogor

ISU BOGOR - Pemerintah Kota Bogor mulai besok Sabtu 20 Februari 2021 resmi memperpanjang penerapan Ganjil Genap kendaraan saat akhir pekan dengan tujuan untuk menekan kasus positif Covid-19.

"Angka kasus Covid-19 Kota Bogor sempat mencapai puncak, sehingga perlu ada strategi untuk menekan laju pertumbuhan kasus Covid-19. Dari berbagai pilihan kebijakan, diantaranya penerapan ganjil genap," ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Isu Bogor, Jumat 19 Februari 2021.

Bima Arya mengatakan, data menunjukan kasus positif Covid-19 didominasi dari klaster keluarga dan klaster luar kota.

Baca Juga: Luapan Sungai Cileungsi dan Cikeas Rendam Puluhan Rumah di 3 Wilayah Kabupaten Bogor

"Artinya warga yang memiliki mobilitas keluar kota atau masuk ke Kota Bogor, menulari keluarga dan membuat kasus klaster keluarga meledak, sehingga kuncinya menekan mobilitas," kata Bima Arya.

Bima Arya menyebutkan Ganjil Genap menjadi salah satu dari 13 kebijakan yang dikeluarkan Pemkot Bogor untuk menekan laju pertumbuhan kasus Covid-19.

Ganjil Genap yang diberlakukan Kota Bogor mendapat apresiasi dari Pemprov DKI Jakarta
Ganjil Genap yang diberlakukan Kota Bogor mendapat apresiasi dari Pemprov DKI Jakarta Dok Prokompim Kota Bogor

"Kebijakan ini berhasil menurunkan kasus Covid-19 secara signifikan, data menunjukan pada 6 Februari kasus di Bogor mencapai puncak 180 kasus per hari dan pada 15 Februari kemarin turun menjadi 105 kasus," katanya.

Baca Juga: Burhanudin Geram Penanganan Masalah Sampah di Kabupaten Bogor Belum Optimal

Selama ini belum pernah terjadi penurunan kasus secara signifikan di masa pandemi Kota Bogor. Penurunan ini dikarenakan mobilitas berkurang sehingga laju positif juga berhasil ditekan.

"Ganjil Genap bukanlah Lockdown, sehingga masyarakat masih bisa menjalankan mobilitas. Asal sesuai dengan kebijakan Ganjil Genap. Apalagi, saat ini kebijakan Ganjil Genap hanya berlaku pada Sabtu dan Minggu pada pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB," katanya.

Dampak Negatif Bagi Bisnis Perhotelan

Sementara itu, Ketua PHRI Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay mengatakan, kebijakan Ganjil Genap sangat memberikan pengaruh negatif terhadap tingkat kunjungan hotel. Terlebih pada minggu kedua saat libur panjang.

Menurutnya, ketika mendengar informasi kebijakan Ganjil Genap diperpanjang, beberapa hotel memanfaatkan Ganjil Genap sebagai konten atau item promosi.

Baca Juga: Okupansi Hotel Turun, Mal dan Pasar Juga Sepi Dampak Ganjil Genap Bogor

"Sejak kemarin diperpanjang itu muncul kreatifitasnya. Identitas atau item Ganjil Genap dijadikan teman-teman promosi. Contoh promo Ganjil Genap di tanggal ganjil harga ganjil, di tanggal genap harga genap, hotel promo diskon habis-habisan," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jenal Mutaqin menyatakan, terkait sosialisasi dan edukasi soal kebijakan Ganjil Genap, vaksinasi Covid-19 dan data Covid-19 sudah tersampaikan kepada masyarakat.

Namun menurutnya, masyarakat lebih takut kepada aturan daripada terhadap Covid-19 itu sendiri, karena faktanya masih banyak yang berkerumun.

"Ganjil Genap upaya yang ternyata berhasil karena memang selama ini belum pernah penurunan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Bogor. Dan saya minta ada paparan yang jelas terkait jumlah penambahan orang yang terkonfirmasi positif di hari yang sama," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah