“Sementara bubur pantang dimakan saat Imlek karena melambangkan kemiskinan. Makanan berasa pahit seperti pare juga dihindari karena melambangkan kepahitan hidup,” tambah Ayung.
Buah-buahan wajib selama Imlek adalah pisang raja atau pisang mas, jeruk kuning, delima hingga tebu yang melambangkan kemakmuran dan rezeki berlimpah.
Baca Juga: TEGAS, Denda Rp 50 Ribu bagi Pelanggar Ganjil Genap Kota Bogor
Buah berduri seperti salak atau durian harus dihindari. Nanas menjadi perkecualian karena namanya Wang Li dengan pengucapan mirip dengan kata Wang yang artinya berjaya, nanas juga dilambangkan sebagai mahkota raja.
Kata Ayung, semua hal yang mewarnai Imlek pada dasarnya bermakna satu. Membuang segala keburukan di tahun lalu dan berharap tahun baru yang lebih baik.
Sama seperti musim semi, saat bunga-bunga mulai bermekaran, tunas-tunas tanaman mulai tumbuh, dan matahari muncul dengan kehangatan sinarnya. Musim semi adalah musim harapan, di mana segala sesuatu yang lama digantikan yang baru.***