Bima Arya: Ibadah Natal di Gereja Harus Disertai Protokol Kesehatan

- 18 Desember 2020, 09:50 WIB
Ilustrasi kegiatan umat Nasrani di dalam sebuah gereja saat perayaan Natal.
Ilustrasi kegiatan umat Nasrani di dalam sebuah gereja saat perayaan Natal. /Bagus Kurniawan/PIXABAY/portaljogja.com

ISU BOGOR – Sebanyak 51 dari 77 gereja di Kota Bogor akan menggelar Ibadah Natal secara virtual. Sementara sejumlah gereja lainnya tetap melangsungkan ibadah di gereja namun dengan pembatasan jemaat serta menerapkan protokol kesehatan.

“Ibadah Natal masih diperbolehkan namun dengan protokol kesehatan dan pembatasan yang ketat kepada jemaat yang akan hadir ke gereja. Tapi tadi kita lihat sebagian besar gereja sepakat untuk melakukan ibadah secara virtual. Kami mengapresiasi itu,” ungkap Bima Arya, Kamis 17 Desember 2020.

Bima menjelaskan, kondisi Covid-19 di Kota Bogor saat ini terus mengalami peningkatan kasus setiap harinya.

Baca Juga: 12 Jalur Pengalihan Arus Lalu Lintas dan Hindari Kawasan Monas ada Aksi Demo 1812 

“Situasinya sangat mengkhawatirkan karena per hari mencapai 70-an kasus dan kluster keluarga semakin melonjak. Sementara keterisian tempat tidur di rumah sakit sudah diatas 80 persen, sehingga ada indikasi akan diterapkan kebijakan-kebijakan lebih ketat dari Pemerintah Pusat,” jelas Bima.

Kata dia, Pemkot Bogor juga menyiapkan rumah sakit darurat, menguatkan tim Detektif Covid-19 dan sepakat akan fokus untuk menguatkan patroli setiap malam sampai awal tahun memastikan warga tidak berkerumun dan menahan diri tidak keluar rumah di Tahun Baru.

Sementara itu, dari catatan Kabag Ops Polresta Bogor Kota Kompol Prasetyo Purbo mengatakan, dari 77 lokasi kegiatan yang akan melaksanakan kebaktian natal, 51 lokasi akan melaksanakan secara virtual dan 26 lokasi menggabungkan antara ibadah virtual dan offline ke gereja.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Jumat 18 Desember 2020, Sagitarius dan Aquarius Jangan Ragu 

“26 lokasi yang menggelar kebaktian di gereja, sesuai arahan Wali Kota Bogor harus memperhatikan protokol kesehatan serta jumlah jemaat yang hadir di kebaktian hanya sepertiganya saja.”

“Itupun jemaat yang memang sudah mendaftar ke gereja. Anak kecil dan manula juga tidak diperbolehkan datang, serta kegiatan dibatasi maksimal dua kali kegiatan," ujar Prasetyo.

Ia menuturkan, Operasi Lilin Lodaya 2020 akan dimulai pada 21 Desember sampai 5 Januari 2021 atau selama 14 hari. Pihaknya akan menyediakan tujuh pos pengamanan dan satu pos pelayanan terpadu.

Baca Juga: Manchester United Kembali ke Jalur Kemenangan

Pos-pos ini akan mendukung semua kegiatan, yakni kebaktian natal dan antisipasi malam tahun baru dengan personil gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP dan Dishub.

"Sesuai instruksi Wali Kota Bogor tidak di perbolehkan ada perayaan tahun baru. Pada pelaksanaan tahun ini, pengamanan Natal dan Tahun Baru lebih mengedepankan protokol kesehatan dan patroli difokuskan pada sasaran kerumunan massa atau tempat kerumunan akan dibubarkan untuk menekan penyebaran Covid-19," jelasnya.

Sementara itu, Pastor Gereja Katedral Romo Dion mengatakan, pada Natal 2020, Gereja Katedral masih menggelar ibadah Natal di gereja namun dengan pembatasan sesuai arahan Pemkot Bogor. Bahkan, pihaknya membentuk Satgas internal agar jalannya ibadah tertib dan sesuai protokol kesehatan.

Baca Juga: Kasus Prostitusi Artis Selebgram Cantik TA, Polisi Ciduk 3 Muncikari 

“Satgas internal ini yang nantinya mengatur administrasi jemaat yang datang. Jemaat yang diperbolehkan masuk hanya Jemaat yang sudah memiliki tiket (terdaftar sebelumnya) dan dipastikan sehat. Pihaknya juga sudah memutuskan hanya memakai ruangan sepertiga dari total keseluruhan gedung per sesi kebaktian. Sementara jemaat lainnya mengikuti secara streaming,” beber Dion.

"Untuk mencegah kerumunan kami juga akan membagi tempat parkir sebut saja di halaman Gereja Katedral, di halaman SMA Budi Mulya dan halaman gedung eks DPRD," pungkasnya.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah