Bima Arya Siapkan Program Vaksinasi Nasional di Tengah Lonjakan Corona

- 3 Desember 2020, 19:20 WIB
Wali Kota Bogor yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat mengikuti webinar program vaksinasi nasional.*
Wali Kota Bogor yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat mengikuti webinar program vaksinasi nasional.* /Dok Prokompim Pemkot Bogor

ISU BOGOR - Kasus pasien positif Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kota Bogor melonjak. Data terbaru jumlah kasus COVID-19 di Kota Bogor bertambah 53 orang pada hari Kamis 3 Desember 2020.

Dengan demikian, kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, total kasus positif COVID-19 di Kota Bogor menjadi 3.501 orang.

"Rinciannya masih sakit 591 orang, selesai isolasi/sembuh 2.812 orang dan meninggal 98 orang," ungkap Bima Arya yang juga Wali Kota Bogor itu.

Baca Juga: UPDATE: 12 Kali Gempa Vulkanik Dangkal di Gunung Merapi, 4 Kabupaten Ini Diminta Bersiap

Meski masih terus mengalami lonjakan, Bima menyebutkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sedang mempersiapkan program vaksinasi nasional yang dicanangkan pemerintah pusat.

Ia menekankan tiga hal kepada pemerintah sebelum program vaksinasi Covid-19 dilaksanakan secara nasional. Pertama adalah sosialisasi dan edukasi. Kedua, target dan ketiga, teknis simulasi pemberian vaksin.

"Sebelum pemberian vaksin kepada warga, yang utama adalah pemberian pemahaman, sosialisasi edukasi tentang vaksin kepada warga."

"Hal ini sempat saya sampaikan ke Bapak Presiden saat simulasi vaksinasi di Puskesmas Tanah Sareal pertengahan November kemarin. Karena jangankan vaksin, hingga hari ini masih ada warga yang tidak percaya bahwa Covid-19 itu nyata dan ada," ungkap Bima.

Baca Juga: Bima Arya Diperiksa Polisi Sekaligus Tepis Rilis RS Ummi Bogor

Menurutnya, data di Kota Bogor, 19 persen tidak percaya adanya Covid-19 dan 50 persen yang ragu-ragu. Jadi menurut saya, vaksin paling menentukan adalah pemahaman warga tentang vaksin," papar Bima Arya.

Bima Arya membagi tiga kategori warga yang enggan diberi vaksin, yakni ada warga yang tidak ingin diberi vaksin karena tidak percaya bahwa Covid-19 itu ada dan nyata.

Kemudian ada juga karena alasan keagamaan dan ada juga karena takut, tidak percaya bahwa vaksin itu aman. Untuk itu, diperlukan edukasi dan pemahaman yang baik agar warga dapat memberi respon yang positif.

Baca Juga: Bima Arya Cek Keaslian Swab Test Habib Rizieq: Bisa Jadi Itu Tidak Benar

"Untuk sosialisasi dan edukasi, kita tidak sendiri tetapi harus berkolaborasi, sebagai contoh perlunya keterlibatan para tokoh agama dan tenaga medis. Jadi, aspek pertama adalah sosialisasi," kata wali kota.

Selanjutnya adalah menentukan target siapa saja yang diberikan vaksin. Berdasarkan data, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor telah menetapkan target penerima vaksin yang difokuskan pada warga usia produktif, kisaran 17 - 59 tahun.

Namun demikian kata Bima Arya, untuk vaksinasi tahap awal nanti kuotanya hanya 20 persen dari jumlah yang sudah ditetapkan atau kurang lebih jumlahnya 160 ribu warga.

Dari jumlah tersebut nantinya akan di sortir kembali, salah satu diantaranya warga yang tidak memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Baca Juga: Bima Arya Didatangi Rombongan Habib Mahdi Assegaf, Singgung Soal Permintaan Maaf

"Jadi, kita tetapkan sasaran seperti apa, kita perlu untuk memastikan administratifnya terpenuhi, kita kroscek dengan Disdukcapil dan yang lainnya," kata Bima.

Kemudian, setelah target usia secara keseluruhan, disamping usia produktif, pemberian vaksin juga didasari skala prioritas.

Diantaranya para tenaga pendidik, pelayan publik termasuk didalamnya ASN, TNI dan Polri, baru kemudian yang lainnya," sebutnya.

Mengenai teknis simulasi pemberian vaksin (vaksinasi). Mulai dimana tempatnya, siapa petugas dan prosesnya bagaimana.

Kota Bogor telah melakukan simulasi berkali-kali dan berjalan lancar, yang diikuti semua kalangan, khususnya para pelayan publik.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah