Kerumunan Habib Rizieq di Bogor: Doni Munardo Tetapkan Klaster Megamendung, 20 Orang Positif Corona

20 November 2020, 19:51 WIB
Simpatisan Habib Rizieq menyemut di Simpang Gadog, arus lalu lintas dihentikan sementara, Jumat 13 November 2020. /Yudhi Maulana Aditama//Isu Bogor

ISU BOGOR – Satuan Tugas Nasional menetapkan klaster Megamendung lantaran dari 559 orang yang diperiksa 20 orang dinyatakan positif terpapar virus corona atau Covid-19.

Paparan ditengarai berasal dari kerumunan saat acara Habib Rizieq Syihab di Megamendung, Kabupaten Bogor pekan lalu.

Ketua Satgas Covid 19 Letnan Jenderal Doni Monardo menuturkan, data Jumat sore 20 November, hasil swab antigen untuk Kluster Mega Mendung adalah yang diperiksa 559 orang, yang positif ada 20 orang.

Baca Juga: BREAKING NEWS - Sebuah Toko Terbakar Hebat di Jalan MA Salmun Bogor Jumat Malam

Untuk wilayah Petamburan Jakarta Pusat telah dilakukan swab terhadap 15 orang. Ada 7 orang positif Covid 19, termasuk Lurah Petamburan.  Laporan lain, terdapat 50 orang positif Covid 19 yang mayoritas berdomisili sekitar Tebet.

Untuk itu, Doni berharap kerjasama semua komponen masyarakat di berbagai daerah terutama di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Khususnya para Ketua RT dan Ketua RW untuk menyampaikan pesan kepada keluarga keluarga bagi yang kemarin ikut beraktivitas.

Baca Juga: Polres Bogor Bongkar Praktik Prostitusi Puncak, Perempuan Dijual Rp2 Juta

Mulai dari penjemputan di Bandara Soekarno Hatta, kegiatan Maulid Nabi di Tebet, dan juga di Mega Mendung, serta acara terakhir di Petamburan.

Kiranya dengan kesadaran sendiri untuk melaporkan diri kepada Ketua RT dan Ketua RW.

"Pemeriksaan di Puskesmas tanpa dipungut biaya. Pemeriksaan ini sangat penting agar diketahui lebih dini.”

Baca Juga: Viral Video Baliho Habib Rizieq Diturunkan TNI, Mayjen Dudung: Kalau Perlu FPI Dibubarkan

“Jika ada yang positif bisa segera isolasi dan tempat isolasi disiapkan pemerintah. Silahkan dengan kesadaran dan keikhlasan memeriksa diri ke Puskesmas, demi memutus mata rantai penularan untuk keselamatan bersama," himbau Doni, Jumat 20 November 2020.

"Hari ini kami telah menyalurkan 2.500 swab antigen ke seluruh puskesmas yang berada di daerah-daerah yang berpotensi terjadi peningkatan kasus di DKI, Banten dan Jabar," tambahnya.

Doni Monardo meminta semua pihak mendapat pemahaman yang baik tentang ancaman virus covid 19.

Baca Juga: TNI Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Markaz Syariah Binaan Habib Rizieq di Puncak

Pengetahuan akan bahaya Covid harus terus ditingkatkan dan menjadi kesadaran setiap individu.

Doni menceritakan,  pengalaman sebelumnya saat kegiatan pertemuan Jamaah Tabligh di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan pada bulan Maret 2020. Apa dampaknya?

Salah seorang warga Puncak, Megamendung, Kabupaten Bogor menjalani tes cepat atau rapid test yang dilakukan tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, Kamis 19 November 2020.*/ Dok Diskominfo Kabupaten Bogor

"Akibat kegiatan itu ribuan orang terpapar Covid 19. Baik yang berasal dari Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Selatan dan peserta dari Pulau Jawa," ujarnya.

Pada bulan Juni 2020 saat berkunjung ke Banjarmasin, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, menyampaikan bahwa ada 2.000 peserta asal Kalimantan Selatan yang ikut kegiatan Jamaah Tabligh di Gowa, Sulawesi Selatan.

Dari 2 ribu itu baru 900 orang yang melaporkan diri.

Baca Juga: Sambil Kuliah Online, Mahasiswa IPB Nyambi Bisnis Hidroponik dan Budidaya Lele di Depan Rumah

"Penjelasan dari Kepala Dinas Kesehatan Kalsel kepada saya bahwa tanggal 7 Juni 2020 ada korban 68 orang meninggal berasal dari mereka yang ikut kegiatan tersebut.”

“ Itulah yang membuat Kalsel menjadi zona merah, salah satu dari delapan provinsi dengan kasus tertinggi  ketika itu," ungkap Doni.

Oleh karenanya harus dipahami, Covid 19 ini adalah ancaman nyata. Bukan konspirasi dan bukan rekayasa. Mereka yang menjadi korban adalah lansia, komorbid, (hipertensi, diabetes, jantung, ginjal dan sejumlah penyakit penyerta lainnya).

Baca Juga: Hari Anak Sedunia 2020 : Kumpulan Kutipan, Keinginan, Pesan, Status WhatsApp, Medsos hingga Puisi

"Cara penularannya melalui droplet dan juga aerosol yaitu udara yang keluar pada saat kita berbicara."

"Makanya kita selalu diminta untuk menggunakan masker, menjaga jarak, dan juga sering mencuci tangan supaya tangan kita tidak menyentuh bagian dari wajah. Ini yang harus kita perhatikan," ungkap Doni.***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler