ISU BOGOR - Kasus pasien terkonfirmasi positif di Kota Bogor kembali memecahkan rekornya yakni 42 orang dilaporkan terinfeksi Corona atau Covid-19 dalam sehari, Sabtu 7 November 2020.
Berdasarkan data Satuan Tugas Covid-19 Kota Bogor pukul 14.00, penambahan kasus Corona di Kota Bogor bertambah 42 kasus baru, tidak ada kasus sembuh, dan kasus meninggal baru.
Juru Bicara Satgas Pemkot Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, kasus baru per hari itu merupakan rekor kedua setelah Oktober lalu dengan kasus 43 pasien dalam satu hari.
Baca Juga: Fiersa Besari Ngaku Salah dan Bodoh Sehingga Dilarang Naik Gunung Rinjani Selama 2 Tahun
Baca Juga: Label SJ: Heechul Super Junior Negatif Covid 19 dan Akan Ikut Fan Meeting 7 November Ini
"Ya, hari ini ada penambahan kasus baru sebanyak 42 orang, tidak ada penambahan kasus sembuh dan kasus meninggal dunia," katanya dalam keterangan pers Sabtu sore.
Dengan demikian, Retno menjelaskan, total angka kasus positif Covid-19 di Kota Bogor hingga sat ini telah mencapai 2.316 orang
Dengan rincian, 412 pasien posiif masih dalam perawatan, 1.825 pasien positif telah dinyatakan sembuh, dan sebanyak 79 pasien positif corona meninggal dunia.
Baca Juga: Link Video Mesum Mirip Gisel Diburu Netizen, Fans KPop Sengaja Lakukan Ini Demi Gempi
Baca Juga: Netizen Buru Link Video Mesum Mirip Gisel, Ini Bahaya Nonton Porno Bagi Kesehatan Otak
Berdasarkan, data Satgas Covid-19 Kota Bogor mencatat 29 persen penularan Corona Kota Bogor berasal dari klaster keluarga, fasilitas kesehatan dan dari perkantoran sebanyak 32 persen.
Ia merinci, 32 persen dari kluster keluarga ini disebabkan oleh tempat kerja atau perkantoran.
Kemudian 29 persen dari fasilitas kesehatan, kemudian dari jakarta dan luar kota itu 19 persen, acara-acara keluarga 4 persen, transmisi lokal.
Baca Juga: Netizen Buru Link Video Mesum Mirip Gisel, Ini Bahaya Nonton Porno Bagi Kesehatan Otak
Baca Juga: 'Last Episode 24/365 with BLACKPINK' Resmi Ditunda, Berikut Pernyataan Lengkap YG Entertainment
"Artinya dari pemukiman itu 7 persen, transportasi 2 persen, mal kantin dan minimarket masing-masing 3 persen," Retno menambahkan.***