4 Pohon Tumbang Dalam Satu Hari di Kota Bogor, Cuaca dan Ulah Manusia Jadi Penyebabnya

2 November 2020, 18:35 WIB
Pohon tumbang di Jalan Ir H Juanda, Bogor Tengah Kota Bogor, Senin 2 November 2020 /Chris Dale/Isu Bogor

ISU BOGOR - Insiden pohon tumbang terjadi di wilayah Kota Bogor sejak pagi ini Senin 2 November 2020.

Pohon tumbang terjadi di empat titik dan mengakibatkan empat orang luka.

Kepala BPBD Kota Bogor, Priyatna Syamsah menjelaskan, kejadian pohon tumbang yang pertama terjadi di Jalan Ahmad Yani, Tanah Sareal pada pagi hari pukul 07.00 WIB, tepatnya di depan Kantor BPJS Kesehatan.

Insiden pohon tumbang tersebut melukai dua orang, yakni Sasmita (50) dan Hari hariyadi (40).

Baca Juga: Organisasi Muslim Eropa Desak Presiden Prancis Akhiri Retorika Pemecah Belah dan Kebencian

Baca Juga: SBS Beri Tanggapan Mengenai Tindakan Penghapusan Penampilan Red Velvet di Gangnam Festival 2020

Lalu, kejadian yang kedua terjadi di Jalan Juanda, Bogor Tengah. Kejadian yang ketika terjadi di Jalan Dadali, Tanah Sareal dan menimpa sebuah mobil Daihatsu Terios milik warga.

Dan kejadian terakhir terjadi di Kampung Tajur, Bogor Selatan.

Priyatna menyatakan, dari empat titik tersebut terdapat empat orang alami luka ringan dan berat.

“Korban yang mengalami luka dari kejadian di Jalan Ahmad Yani dan Juanda,” kata Priyatna ketika dikonfirmasi.

Secara terpisah, Kabid Pertamanan dan PJU Dinas Pertamanan dan Pemukiman (Disperumkim), Febi Darmawan memaparkan sudah ada 666 pohon di Kota Bogor yang sudah didata dan diberi Kartu Tanda Pohon (KTP).

“Yang ber-KTP ada 666 pohon, tersebar di Kecamatan Tanah Sareal, Bogor Tengah di sekitar sistem satu arah (SSA), Bogor Utara, dan Bogor Selatan. Saat ini kita tengah mendata 150 pohon lagi di Bogor Timur untuk diberi KTP,” ujar Febi.

Sebuah kendaraan ringsek akibat tertimpa pohon tumbang di Jalan Dadalim, Tanah Sereal, Kota Bogor, Senin 2 November 2020 Isu Bogor

 

Febi menjelaskan, sejumlah pohon yang kropos terjadi akibat terserang hama, serta akibat ulah tangan manusia.

Seperti, kebiasaan warga memaku pohon untuk memasang iklan, atau melakukan pembakaran di dekat pohon yang dapat membuat bagian bawah pohon menjadi kropos.

Untuk itu, dia mengimbau masyarakat untuk turut menjaga pohon demi keselamatan bersama. Baik pohon kecil, maupun yang besar.

Baca Juga: Karina Aespa Tampil Bersama Kai EXO dalam Showcase Hyundai, Knetz: Dia Sangat Luar Biasa!

Baca Juga: Geger Mayat Dalam Karung di Cibinong, Leher Terputus dan Sudah Jadi Tengkorak

“Tolong jaga apa yang sudah tumbuh dengan baik. Mohon untuk tidak membakar sampah, tidak memaku atau menyakiti pohon, serta kami minta warga untuk tidak berteduh di bawah pohon rindang,” tutupnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto turut memantau proses penebangan pohon di Jalan Ahmad Yani, Tanah Sareal.

Sebagai warga Bogor, Bima Arya meminta warga untuk menghindari jalan di mana banyak titik-titik rawan pohon tumbang. “Seperti di Jalan Ahmad Yani, Jalan Pemuda, Jalan Pajajaran, dan Jalan Juanda. Itu titik-titik rawan,” ujarnya.

Karena jalan tersebut merupakan jalan protokol, untuk itu dia meminta masyarakat untuk tidak melintas di jalan-jalan tersebut ketika cuaca buruk terjadi.

Seperti hujan deras dan angin kencang yang kerap melanda Kota Bogor belakangan ini.

Meski demikian, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor turut mengawasi pohon mana yang perlu diawai dan mana yang perlu ditebang.

Sementara itu, terkait korban luka akibat pohon tumbang hari ini, Bima Arya menyatakan akan memberi santunan kepada para korban.

“Ada santunan, ada asuransi. Aturan dari kita begitu,” ujarnya.

Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan rata-rata kecepatan angin di wilayah Bogor meningkat selama puncak musim hujan.

Peluang bencana puting beliung masih akan terjadi pada November 2020.

Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Asep Firman menuturkan, kecepatan hembusan angin rata-rata pada Oktober hingga November berkisar 30 hingga 40 kilometer per jam.

Kecepatan itu kerap meningkat bersamaan hujan yang intensitasnya terjadi menjelang petang hingga malam.

"Kecapatan angin pada Senin siang tadi, kencang dengan kecepatan 40 kilometer per jam dan masih berlangsung hingga Senin malam," kata Asep.

Berdasarkan data Stasiun Klimatologi BMKG, hingga pekan kedua Oktober 2020 tercatat sebanyak 16 kali hembusan angin di atas rata-rata normal (50 km/jam).

"Bencana angin kencang masih berpeluang terjadi hingga akhir November seiring masih berpeluangnya puncak musim penghujan di wilayah Bogor,” papar Asep.***

 

Editor: Yudhi Maulana Aditama

Tags

Terkini

Terpopuler