Kota Bogor Wujudkan Cita-Cita Bebas TPA 2030, Upaya Pengelolaan Sampah dari Sumbernya Masif Dilakukan

16 April 2024, 19:56 WIB
Wali Kota Bogor, Bima Arya, didampingi Sekretaris Satgas Naturalisasi Ciliwung, Een Irawan Putra, meninjau langsung proses pendampingan pengelolaan sampah di Bantarjati. /Foto/Ist

ISU BOGOR - Kota Bogor terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan cita-cita bebas TPA baru pada tahun 2030. Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah dengan masif melakukan pengelolaan sampah dari sumbernya melalui pendampingan Satgas Naturalisasi Ciliwung.

Wali Kota Bogor, Bima Arya, didampingi Sekretaris Satgas Naturalisasi Ciliwung, Een Irawan Putra, meninjau langsung proses pendampingan tersebut di dua RT, yaitu RT 4/Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal dan RT 1/ 8 Kampung Bantarjati Lebak, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, pada hari Senin 15 April 2024.

Di lokasi peninjauan, Bima Arya melihat secara langsung bagaimana setiap rumah di RT tersebut telah memiliki tempat sampah khusus untuk memilah sampah organik dan non-organik. Sampah yang telah dipilah kemudian dikumpulkan di tempat penampungan dan diolah.

Baca Juga: Bima Arya Meminta Maaf dan Titip Pesan Penting untuk Pemkot Bogor, Termasuk Pengelolaan Masjid Agung Al Isra

Sebagian sampah diolah dan dijual ke pengepul barang bekas, sebagian dibawa ke tempat pengolahan plastik Mekar Wangi, dan sisanya diolah menjadi pupuk atau kompos.

Bima Arya menyampaikan apresiasinya kepada Satgas Ciliwung atas kerja keras dan dedikasinya dalam membangun kultur warga untuk mengelola sampah dari rumah. Saat ini, Satgas Ciliwung telah mendampingi 20 RT dari target 48 RT yang direncanakan hingga akhir tahun 2024.

"Terima kasih untuk Kang Een dan teman-teman satgas yang sudah sangat luar biasa, tak kenal lelah, tak putus asa," ujar Bima Arya.

Baca Juga: Pria Ditemukan Tewas di WC Umum Terminal Laladon Bogor, Penyebab Kematian Masih Misterius

Lebih lanjut, Bima Arya menegaskan komitmennya untuk memperkuat dan mengukuhkan Satgas Ciliwung, bahkan setelah masa jabatannya berakhir.

"Di akhir menuju masa purna tugas ini, saya pastikan dan terus memperjuangkan agar Satgas ini terus dikukuhkan dan diperkuat," tegasnya.

Upaya pengelolaan sampah dari sumbernya ini sejalan dengan cita-cita Kota Bogor untuk menyelesaikan masalah sampah dari hulu, yaitu dari rumah tangga. Saat ini, program ini telah menghasilkan 38 ton sampah organik, 70,6 ton sampah anorganik, dan 29 ton sampah plastik yang berhasil dipilah dari rumah.

Sekretaris Satgas Naturalisasi Ciliwung, Een Irawan, menjelaskan bahwa Satgas ini dibentuk pada tahun 2018 dengan tujuan untuk mendorong perubahan perilaku warga terkait dengan masalah sampah di Sungai Ciliwung.

"Kita mencoba menyelesaikan permasalahan sampah ini di hulunya, yaitu di rumah tangga," ujar Een.

Satgas Ciliwung mendampingi warga dalam memilah dan mengolah sampah, serta mengedukasi mereka tentang dampak dan pengelolaan sampah yang baik. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir sampah yang dibawa ke TPA.

Upaya Kota Bogor ini selaras dengan target nasional untuk tidak membangun TPA baru pada tahun 2030. Een mengungkapkan bahwa Kota Bogor telah selangkah lebih maju dalam persiapan ini.

"Dibanding wilayah lain kata dia, Kota Bogor sudah selangkah lebih dahulu menyiapkan persiapan itu," jelasnya.

Een berharap agar skema pengelolaan sampah dari sumbernya ini dapat menjadi gerakan masif di seluruh Indonesia dengan adanya kebijakan yang kuat dari pemerintah pusat.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler