Lebanon Mencekam Paska Insiden Ledakan Dahsyat, Ribuan Warga Serbu Gedung Pemerintah di Beirut

9 Agustus 2020, 22:22 WIB
Pasukan Keamanan Dalam Negeri (ISF) menembakkan gas air mata kepada pengunjuk rasa ketika bentrokan terjadi di Beirut Sabtu, 8 Agustus 2020 /Al Jazeera

ISU BOGOR - Lantaran dianggap abai dan tak melindungi rakyatnya dalam insiden ledakan dahsyat yang menewaskan 154 orang dan melukai 5000 orang di Beirut, memicu ribuan warga Lebanon kemarahan warga Lebanon.

Ratusan warga Lebanon yang marah dengan sikap pemerintahnya mencoba menuntut tanggungjawab dengan cara berunjukrasa hingga akhirnya berujung pada kerusuhan, Sabtu 8 Agusus. Para pengunjuk rasa yang anarkis menyerbu dan merusak sejumlah gedung pemerintah di Beirut.

"Mereka telah mengambil semuanya dari saya, uang saya, masa muda saya dan sekarang mereka membunuh orang-orang saya," kata pengunjuk rasa berusia 26 tahun Sandra Khoury kepada Al Jazeera.

Baca Juga: Pemkot Bogor Minta Pengelola THM Konsisten Terapkan Protokol Kesehatan di Masa Pra AKB

Sebagai tanda solidaritas dengan para pengunjuk rasa, pemadam kebakaran Beirut yang kehilangan sedikitnya 10 anggota menolak meninggalkan pangkalan mereka untuk menyiram pengunjuk rasa dengan air.

Menanggapi sikap para pemadam kebakaran ini, Gubernur Beirut Marwan Aboud menilai seharusnya mereka terus bertugas untuk memadamkan api kebakaran. Akibat bentrokan tersebut, satu orang petugas dikabarkan tewas.

Berdasarkan laporan, petugas tersebut diserang pengunjuk rasa dan jatuh di sebuah hotel di pusat kota Beirut. Palang Merah Lebanon, sementara itu, mengatakan mereka membawa 63 orang ke rumah sakit dan merawat sekitar 175 orang di tempat kejadian.

Baca Juga: Duh, Bogor Kembali ke Zona Oranye Covid-19, Wakil Walikota: Mudah-mudahan Tak Tergelincir ke Merah

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, pemerintah Lebanon mengumumkan keadaan darurat dan mengerahkan tentara.

Para tentara diberi intruksi untuk mengambil tindakan seperti memukul warga sipil bahkan terdapat laporan bahwa tentara juga melempar batu pada warga.

Menanggapi dikerahkannya tentara Lebanon, seorang pengunjuk rasa menilai tindakan para tentara tidaklah patriot.

Baca Juga: Periksa Ulang, RS Azra Bogor Nyatakan 10 Karyawannya Negatif Covid-19

Berita ini telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan artikel berjudul "Lebanon Membara, Gedung-gedung Dibakar, Tentara Dikerahkan, hingga Diumumkannya Keadaan Darurat" pada 9 Agustus 2020.

"Lepaskan setelannya dan berdiri bersama kami, lalu Anda bisa memakainya lagi dengan hormat," kata seorang pengunjuk rasa.

"Beri tahu kami apa yang Anda dapatkan dari bersama mereka?" seorang demonstran berteriak dengan suara serak.

"Kami benar-benar tidak memahaminya, mengapa kamu melakukan ini pada kami?" paparnya.***(Abdul Muhaemin/Pikiran-rakyat.com)

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler