Setahun Terakhir, 43 Bayi dan 81 Ibu di Kota Bogor Terkonfirmasi Corona

27 Januari 2021, 17:59 WIB
RS Lapangan Kota Bogor.* /Dok Prokompim Kota Bogor

ISU BOGOR - Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Bogor, sepanjang 2020 terdapat 43 bayi dan 81 ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan kondisi sedang hamil 64 orang, bersalin 13 orang dan menyusui 4 orang.

Berdasarkan laporan itu, tercatat ada 1 ibu yang meninggal karena Covid-19 dan tidak ada satupun angka kematian pada bayi karena Covid-19 di Kota Bogor.

Per Selasa kemarinn, Bed Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur isolasi di Kota Bogor menjadi 69,8 persen (terisi 554 dari 794 tempat tidur tersedia). Angka ini turun dari dua pekan lalu, di mana BOR mencapai 82 persen.

Baca Juga: Jadi Orang Pertama yang Divaksin Corona di Kabupaten Bogor, Hari Ini Iwan Setiawan Jalani Medical Check Up

“Saya minta ke teman-teman Dinkes untuk merapikan sistem rujukannya. Jadi warga itu sangat baik apabila bisa mengakses satu aplikasi yang disitu bisa tahu informasi, update real time ketersediaan tempat tidur."

"Ini saya usulkan juga se-Jabodetabek, karena hampir setiap hari saya ditelpon orang Jakarta yang menanyakan di Bogor masih ada apa tidak ruang isolasi,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya.

Bima melihat lonjakan kasus di rumah sakit, karena warga terpaksa atau dipaksa untuk dirawat di rumah, padahal kondisi dirumah tidak memungkinkan.

Baca Juga: Kemenkes : Virus Nipah Menyebar Melalui Hewan Ternak Babi Asal Malaysia

Kedua, kurang maksimal dalam hal surveilans atau penelusuran kontak erat. Saya kira sistem inilah yang lemah dimana-mana, termasuk di Kota Bogor.

Pemkot Bogor menargetkan setiap satu kasus positif Covid-19 dilakukan penelusuran 20 kontak erat. Namun jika dalam satu hari ada 100 kasus, maka ada 2.000 kontak erat yang harus di test.

Sementara tim surveilans yang ada tidak akan mampu melakukan 3 T secara maksimal akibat keterbatasan, lemah baik secara jumlah maupun stamina, termasuk alokasi anggaran dan lain sebagainya.

Baca Juga: Keutamaan dan Niat Puasa Ayyamul Bidh, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

"Dampaknya kontak erat banyak yang lolos dan warga banyak yang tidak terfasilitasi," ujar wali kota.

Program penguatan puskesmas untuk menguatkan sistem disambut baik jika Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan insentif untuk menguatkan sistem yang ada.

Kota Bogor lanjut Bima Arya telah mendapatkan bantuan tenaga surveilans dari BNPB sebanyak 96 personil yang seharusnya fokus melakukan penelusuran. Sebab, pada implementasinya terbagi-bagi antara unit lacak dan unit pantau.

Baca Juga: RS Sentra Medika Cibinong Terbakar, Polisi: Api Berasal dari Korsleting Listrik Komputer di Ruang BPJS

"Konsentrasi mereka terbagi tidak hanya melacak kontak erat tapi juga memonitor warga yang sedang menjalani isolasi. Saya kira disini kuncinya jika kita bicara penguatan sistem. Tinggal nanti secara teknis definisi dan kriteria rekrutmen serta tupoksinya sejauh mana," tuturnya.

"Penting juga untuk membagi antara unit lacak dan unit pantau agar bisa maksimal. Rasio kontak erat itu bisa benar-benar sesuai target dan yang isolasi juga terpantau maksimal," paparnya

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler