Joe Biden Menang Pilpres AS Ke-46, Kesepakatan Nuklir dengan Iran Jadi PR Besar

- 10 November 2020, 11:37 WIB
Presiden Iran, Hassan Rouhani: Presiden Iran Hassan Rouhani menyebutkan bahwa Pemerintah AS berikutnya yang dipimpin Joe Biden harus menebus kesalahan Donald Trump.
Presiden Iran, Hassan Rouhani: Presiden Iran Hassan Rouhani menyebutkan bahwa Pemerintah AS berikutnya yang dipimpin Joe Biden harus menebus kesalahan Donald Trump. / Instagram @hrouhani

 

ISU BOGOR - Joe Biden telah terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46, ia menang karena memimpin suara electoral votes sebanyak 290 suara sedangkan Donald Trump hanya mengumpulkan 214 suara.

Momen terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden, memang baru berlangsung selama dua hari.

Akan tetapi pr yang harus dikerjakannya cukup banyak, salah satuya mengenai hubungan Iran dan Amerika Serikat.

Presiden Iran Hassan Rouhani langsung menghubungi Joe Biden ketika kabar akhir jika Biden merupakan Presiden Amerika Serikat yang terpilih.

Baca Juga: Habib Rizieq Syihab Pulang ke Indonesia, Ribuan Simpatisan Dzikir dan Sholawat Bersama 

Presiden Iran, Hassan Rouhani ingin meminta Joe Biden bertanggung jawab atas hubungan Amerika Serikat dan Iran yang sempat memanas pada saat pemerintahan Presiden Donald Trump.

"Sekarang sebuah kesempatan telah datang bagi pemerintahan Amerika Serikat berikutnya untuk mengompensasi kesalahan masa lalu dan kembali ke jalur untuk mematuhi perjanjian internasional melalui penghormatan norma-norma internasional," Ujar Hassan Rouhani.

Hassan meminta Amerika Serikat (AS) untuk mengembalikan kesepakatan nuklir Teheran yang sempat diberi sanksi oleh Presiden Donald Trump.

"Kebijakam Trump yang merusak telah ditentang oleh rakyat Amerika. Pemerintah AS berikutnya harus menggunakan kesempatan untuk menebus kesalahan masa lalu," kata Hassan.

Baca Juga: Link Live Streaming Kepulangan Habib Rizieq Syihab ke Indonesia, Disambut Ribuan Simpatisan

Pada saat itu Donald Trump secara sepihak menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran yang dibuat pada tahun 2018.

Ketegangan meningkay antara AS dan Iran sejak saat itu. Pemerintahan Trump keluar dari kesepakatan nuklin antara Teheran dan kekuatan dunia.

Serta kemudian merenarpkan kembali sanksi yang akhirnya melumpuhkan ekonomi Iran.

Sanksi itu dilakukan dengan cara membatasi pengayaan uranium mereka dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.

Pencabutan sanksi ekonomi di Iran berupa Amerika Serikat menolak akses kerjasama ekonomi dengan negara manapun yang melakukan perdagangan senjata dengan Iran yang saat itu di tuduh oleh AS sedang melakukan pengembangan nuklir.

"Perlawanan heroik rakyat Iran membuktikan bahwa kebijakan tekanan maksimum pasti akan gagal," ujar Hassan.

Baca Juga: Wah! Kang Daniel dan Jihyo TWICE Putus, Teman Dekat Ungkap Alasan Mereka Akhiri Hubungan

Rakyat Iran, meskipun perlawanan heroik mereka terhadap perang ekonomi itu seperti dipaksakan, membuktikan bahwa kebijakan AS yang selama ini dibuat itu salah besar dan pasti gagal.

Seperti yang diberitakan PikiranRakyat.com dalam artikel yang berjudul Joe Biden Terpilih Jadi Presiden AS, Iran Langsung Lakukan Pendekatan Bahas Kesepakatan soal Nuklir

Sebelumnya Biden mengatakan kesepakatan nuklir Iran akan menjadi titik awal untuk negosiasi lanjutan dan AS Kemudian akan bekerja dengan sekutu untuk memperkuat dan memperpanjang kesepakatan nuklir.

"Kami telah terpukul dengan adanya sanksi ini, belum lagi ditambah kasus Covid-19," kata Hassan.

Baca Juga: Garuda Bebaskan Biaya Reschedule dan Refund Bagi Penumpang Terdampak Kemacetan Menuju Bandara

Selain itu kasus Covid-19 di Iran kini sudah menyentuh angka 682 ribu pasien per Senin 9 November 2020.

Serta jumlah kematian yang mencapai angka 38.291 orang sejak pandemi ini menyerang pada Februari 2020 lalu.*** (Alza Ahdira/PikiranRakyat.com)

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah