Genosida di Gaza Palestina: Korban Tewas Kekejaman Israel Tembus 2.268 Orang

- 15 Oktober 2023, 08:56 WIB
Warga Palestina yang sebagian besar anak-anak dan perempuan panik saat wilayahnya di Gaza digempur habis-habisan oleh pasukan Israel.
Warga Palestina yang sebagian besar anak-anak dan perempuan panik saat wilayahnya di Gaza digempur habis-habisan oleh pasukan Israel. /Foto/DCI Palestine
ISU BOGOR - Korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel yang disebut-sebuat sebagai upaya genosida di Gaza dan Tepi Barat telah mencapai 2.268 orang. Jumlah tersebut termasuk 724 anak-anak dan 458 perempuan.

Data tersebut berdasarkan keterangan resmi Kementerian Kesehatan Palestina sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Sabtu 14 Oktober 2023.

"Korban 2.215 orang tewas di Gaza dan 8.714 orang luka-luka. Sebanyak 54 orang lainnya yang tewas dan 1.100 orang terluka berasal dari Tepi Barat," ungkap keterangan resmi Kementerian Kesehatan Palestina.

Dalam peningkatan dramatis ketegangan di Timur Tengah, seminggu yang lalu pasukan Israel melancarkan kampanye militer yang berkelanjutan dan kuat terhadap Jalur Gaza, sebagai respons terhadap serangan militer oleh kelompok Palestina Hamas di wilayah Israel.

Baca Juga: Rusia: AS Sebar Kebohongan dalam Mendukung Israel Terhadap Palestina

Konflik tersebut dimulai pada Sabtu lalu ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa terhadap Israel, sebuah serangan mendadak yang memiliki banyak aspek termasuk rentetan peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Hamas mengatakan operasi tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina. Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.

Respons Israel telah meluas hingga memotong pasokan air dan listrik ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang telah mengalami pengepungan yang melumpuhkan sejak tahun 2007, serta memerintahkan lebih dari 1 juta warga Gaza di jalur utara untuk mengungsi ke jalur selatan dalam waktu 24 jam.

Baca Juga: Kena Getahnya! McDonald's Diserang Pemuda Lebanon Gegara Sehari Sumbang 4 Ribu Makanan ke Tentara Israel

Genosida di Gaza Palestina

Tentunya kebrutalan dan kebiadaban Israel tersebut menuai banyak kecaman. Alhasil, tak sedikit yang menuding Israel tengah melakukan upaya genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Seperti Defense for Children Internasional Palestina atau DCI Palestine sebagai salah satu NGO yang fokus dalam perlindungan dan hak asasi anak-anak di Palestina menyebut kekejaman Israel itu sebagai kampanye genosida.

Dilansir laman resmi DCI Palestine jumlah korban meningkat dengan cepat ketika pemerintah Israel menutup akses makanan, bahan bakar, listrik, air, dan medis bagi warga Palestina di Gaza. persediaan.

“Pernyataan para pejabat Israel ditambah dengan serangan yang meluas dan sistematis yang dilakukan oleh pasukan Israel di Jalur Gaza menimbulkan kekhawatiran yang ekstrim bahwa ini sekarang merupakan kampanye genosida terhadap rakyat Palestina,” kata Pengacara dan penasihat kebijakan senior DCI Palestine, Brad Parker

“Serangan militer Israel telah mencapai intensitas yang tampaknya dimaksudkan untuk dengan sengaja membunuh sejumlah besar warga Palestina di Gaza, dan dikombinasikan dengan kebijakan penutupan total Israel, menunjukkan bahwa tujuannya adalah untuk menghancurkan kehidupan warga Palestina di Gaza," tambahnya.

Militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi pada Kamis malam yang memberikan waktu 24 jam kepada 1,1 juta warga Palestina yang tinggal di Gaza utara untuk mengungsi ke selatan.

Perintah evakuasi Israel menyebabkan kepanikan massal di Gaza ketika banyak keluarga berusaha melarikan diri ke selatan, meskipun tidak ada rute atau tujuan yang aman di tengah jalan yang hancur dan serangan udara dan penembakan Israel yang terus berlanjut.

Banyak keluarga yang mengungsi dengan berjalan kaki, sementara yang lain tetap tinggal di wilayah utara karena pihak berwenang Israel tidak memberikan indikasi bahwa warga Palestina yang melarikan diri akan diizinkan kembali.

Sementara itu, Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric menyerukan agar perintah tersebut dibatalkan untuk menghindari hal yang dapat mengubah tragedi menjadi situasi yang membawa bencana..

Hal senada disampaikan Direktur program akuntabilitas DCI Palestine, Ayed Abu Eqtaish. Ia menyebut kekejian Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza sudah jelas sebagai upaya genosida.

“Pasukan Israel telah memperjelas rencana mereka untuk melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza, memerintahkan lebih dari satu juta orang untuk pindah bermil-mil jauhnya dalam waktu kurang dari satu hari—jelas sebuah tugas yang mustahil,” tegas Ayed.

“Komunitas internasional, yang dipimpin oleh AS dan Uni Eropa, secara aktif memungkinkan militer Israel untuk melakukan Nakba kedua dan membasmi rakyat Palestina," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah