Network
ISU BOGOR - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan berdasarkan perbandingan data per 30 Agustus 2020 dengan pekan lalu, terdapat kenaikan jumlah daerah yang berada dirisiko tinggi atau zona merah dan risiko sedang atau zona oranye.
Hal ini mengakibatkan, jumlah daerah yang berada di risiko rendah atau zona kuning dan tidak terdampak Covid-19 atau zona hijau mengalami penurunan.
“Bila dibandingkan seminggu sebelumnya, terlihat sebelumnya ada 32 kabupaten/kota, sekarang menjadi 65 kabupaten/kota dengan risiko tinggi. Sedangkan kabupaten/kota dengan risiko sedang naik menjadi 230 kabupaten/kota dari sebelumnya 222 kabupaten/kota,” kata Wiku Adisasmito dalam keterangan pers Selasa 1 September 2020.
Baca Juga: Presiden Kepada para Gubernur: Tetap Fokus Kendalikan Covid-19
Kemudian, jumlah kabupaten/kota dengan risiko rendah atau zona kuning mengalami penurunan dari 189 kabupaten/kota menjadi 151 kabupaten/kota. Lalu jumlah kabupaten/kota yang di zona hijau atau tidak ada kasus baru mengalami kenaikan dari 41 menjadi 42 kabupaten/kota. Serta jumlah kabupaten/kota yang berada di zona hijau atau tidak terdampak Covid-19 menurun dari 30 menjadi 26 kabupaten/kota.
“Hal ini bisa kita lihat lebih lanjut dari grafik perkembangan zonasi risiko. Jadi terlihat disini bahwa daerah dengan risiko tinggi ini terakhir naik cukup besar, dari 6,32 persen menjadi 12,65 persen kabupaten/kota yang ada di Indonesia,” ujar Wiku Adisasmito.
Sedangkan yang zona tidak terdampak atau hijau, menurut Wiku mengalami penurunan dari 13,82 persen persen menjadi 13,22 persen. Juga terlihat zona dengan risiko sedang mengalami kenaikan dari 43,19 persen menjadi 44,75 persen. Dan zona kuning atau risiko rendah menurun dari 36,77 persen menjadi 29,38 persen.
Baca Juga: Sungai Lae Cinendang Meluap, 90 Rumah di Aceh Singkil Terendam Banjir
Diungkapkan Wiku, ada 43 kabupaten/kota risiko sedang yang masuk ke dalam zona merah atau risiko tinggi. Puluhan kabupaten/kota ini tersebar di 17 provinsi di Indonesia.
