Bawa Rp544 Triliun, 17 Perusahaan asal China Ini Bakal Ikut Pindah ke Indonesia

- 10 Agustus 2020, 22:04 WIB
ILUSTRASI investor siap menanamkan modal di Garut.*/DOK. PR
ILUSTRASI investor siap menanamkan modal di Garut.*/DOK. PR /

ISU BOGOR - Setelah sebelumnya tujuh perusahaan siap merelokasi pabriknya dari China ke Indonesia. Kini hampir dipastikan 17 perusahaan asal negeri tirai bambu lainnya juga bakal menyusul.

Bahkan, dikutip IsuBogor.com dari galamedianews.com melansir pernyataan dari pihak Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) yang menyebutkan potensi investasi perusahaan yang akan merelokasi pabriknya ke Indonesia kembali bertambah 17 perusahaan dengan nilai mencapai 37 miliar dolar AS (sekitar Rp 544 triliun).

Direktur Utama Holding PTPN III Muhammad Abdul Ghani mengungkapkan berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 17 perusahaan ini sudah menyatakan minatnya untuk relokasi pabrik ke dalam negeri.

Baca Juga: Usai Hiking di Lanud ATS, Bima Arya Semakin Yakin Bogor Bakal Punya Bandara Komersial

"Proses relokasinya sudah mencapai 60% - 70%. Mudah-mudahan informasi ini bisa terealisasi untuk segera investasi di KIT (Kawasan Industri Terpadu) Batang," kata Ghani dalam siaran persnya, Senin 10 Agustus 2020.

Salah satu perusahaan yang telah menyatakan komitmennya ini adalah LG Chemical dengan potensi investasi mencapai 9,8 miliar dolar AS (Rp 142,98 triliun) dan berpotensi menyerap tenaga kerja sekitar 14.000 orang.

Dia menjelaskan, sejak awal kawasan industri terpadu (KIT) Batang dipersiapkan, sudah ada tujuh perusahaan yang siap merelokasi pabriknya ke Indonesia.

 Baca Juga: Sudah Mulai Berkendara Setiap Hari? Ingat Ini 3 Langkah Saat Melihat Kecelakaan Lalin

Perusahaan tersebut antara lain PT Meiloon Technology (Taiwan), PT Sagami Indonesia (Jepang), PT CDS Asia (Amerika Serikat), PT Kenda Rubber Indonesia (Taiwan), PT Denso Indonesia (Jepang), PT Panasonic Manufacturing Indonesia (Jepang), dan PT LG Electronics Indonesia (Korea Selatan).

Dari tujuh perusahaan ini saja nilai investasinya mencapai 850 juta dolar AS atau sekitar Rp 11,9 triliun dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 30 ribu orang.

Konsorsium pengembangan KIT Batang terdiri dari PTPN IX dengan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), PT Pembangunan Perumahan (PP) dan Perusahaan Daerah Aneka Usaha Kabupaten Batang.

Baca Juga: Peneliti Universitas Airlangga: Masker Lebih Efektif Cegah Penularan Covid-19 Saat Naik Ojol

Konsorsium ini tengah mendata kebutuhan investor, terkait kebutuhan lahan, debit air, listrik, dan gas, paralel dengan perencanaan master plan yang segera difinalisasi.

"Karenanya kepada investor dipersilakan untuk memberikan informasi kebutuhan teknis dan spesifikasinya agar dapat mengakomodir apa yang diinginkan oleh investor, sehingga lebih bisa mengakselerasi pekerjaan perencanaan dan konstruksi di Site, mengingat diharapkan awal tahun 2021 lokasi sudah ready to build," jelas dia.

Dalam hal penyediaan infrastruktur dasar seperti jalan akses utama/main road, simpang susun dari Jalan Tol langsung menuju Site, sumber air baku, Dry Port, direncanakan akan bersinergi dengan pemerintah melalui APBN.

Berita ini telah tayang di Galamedianews.com dengan judul artikel berjudul "Boyong Rp 500 Triliun Lebih, 17 Perusahaan asal China Bakal Hijrah ke Indonesia" pada 10 Agustus 2020.

Jaringan listrik telah bersinergi dengan PLN, serta jaringan gas akan menyambung dengan pipa transmisi Cirebon-Semarang, sehingga KIT Batang betul-betul siap untuk ditempati oleh investor dengan menawarkan harga yang kompetitif.

"Harapan kami tentunya semakin banyak investor yang berinvestasi di Indonesia untuk membantu kemajuan proyek industri dan sekaligus dapat membantu langkah pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional," tandasnya.***(Dicky Aditya/Galamedianews.com)

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah