Rusia Kirim Ancaman Horor ke Barat, Aset NATO Sekarang Dianggap Target yang Sah

- 16 Desember 2022, 21:57 WIB
Wakil Kepala Dewan Keamanan Dmitry Medvedev menyatakan kepemimpinan militer-politik Ukraina dan angkatan bersenjata sekutunya (NATO) sekarang dianggap sebagai target yang sah.
Wakil Kepala Dewan Keamanan Dmitry Medvedev menyatakan kepemimpinan militer-politik Ukraina dan angkatan bersenjata sekutunya (NATO) sekarang dianggap sebagai target yang sah. /Sputnik
ISU BOGOR - Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menyatakan kepemimpinan militer-politik Ukraina dan angkatan bersenjata (NATO) sekutunya sekarang dianggap sebagai target yang sah.

Hal tersebut disampaikan Dmitry Medvedev di Telegram sebagaimana dilansir Express UK, Jumat 16 Desember 2022.

Menurutnya, selama konflik dengan Ukraina, masalah tujuan militer yang sah ditafsirkan secara berbeda. Pada saat yang sama, ada aturan perilaku di masa perang (jus in bello), yang berasal dari sumber-sumber suci.

Baca Juga: Kepala Pasukan Nuklir Rusia Ungkap Keunggulan Senjata Baru: Mampu Tembus Sistem Anti-Rudal

Medvedev telah membuat daftar kriteria tentara negara lain yang menurutnya akan bisa diklasifikasikan sebagai target yang sah.

"Yang pertama adalah pasukan musuh (kombatan legal dan kombatan ilegal) yang tidak secara resmi ditarik dari angkatan bersenjatanya," tulisnya.

"Mereka juga akan menjadi peralatan militer dan tambahan apa pun dari musuh dan setiap objek yang terkait dengan infrastruktur militer, serta infrastruktur sipil yang berkontribusi pada pencapaian tujuan militer," tambahnya.

Mantan Presiden Rusia itu juga mengaitkan jembatan, stasiun transportasi, jalan raya, fasilitas energi, pabrik dan bengkel, setidaknya sebagian memenuhi perintah militer, hingga poin terakhir.

Vladimir Putin mengatakan tujuan akhir perang di Ukraina adalah pembebasan Donbass dan "penciptaan kondisi yang menjamin keamanan Rusia."

Itu terjadi setelah Rusia meluncurkan serangkaian serangan lain di Ukraina hari ini.

Pihak berwenang lewat media sosial melaporkan tentang ledakan di ibu kota Kyiv, Kryvyi Rih selatan, dan Kharkiv timur laut, itu terjadi saat sirene serangan udara dibunyikan di seluruh negeri untuk memperingatkan rentetan serangan Rusia.

Odesa, yang terletak di Laut Hitam, juga menjadi sasaran, termasuk kota Vinnytsia, Poltava, dan wilayah Sumy utara.

Tidak ada kabar langsung tentang korban, karena sistem pertahanan udara mulai beroperasi di seluruh Ukraina.

Juga tidak jelas infrastruktur apa yang terkena. "Musuh menyerang secara besar-besaran," kata Oleksii Kuleba, kepala administrasi militer regional Kyiv, dalam sebuah posting di Telegram.

Serangan yang menargetkan infrastruktur energi telah menjadi bagian penting dari strategi baru Moskow untuk membekukan Ukraina agar tunduk.

Kemudian pada hari itu, terungkap 40 rudal Rusia ditembakkan ke wilayah Kyiv pagi ini, menurut juru bicara militer ibu kota Ukraina, Mykhailo Shamanov.

Pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 37 dari 40 rudal yang masuk ke wilayah Kyiv dalam salah satu serangan terbaru Rusia sejak dimulainya perang pada Februari, kata Shamanov di televisi.***

 

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah