Namun dalam wawancara baru, paus mengatakan dia mengutip apa yang dikatakan oleh seorang kepala negara kepadanya. Meski begitu, Francis membantah bahwa dia “pro-Putin.”
“Saya hanya menentang pengurangan kompleksitas menjadi perbedaan antara orang baik dan orang jahat tanpa alasan tentang akar dan kepentingan, yang kompleks.
“Sementara kita melihat keganasan, kekejaman pasukan Rusia, kita tidak boleh melupakan masalah nyata jika kita ingin mereka diselesaikan,” ungkapnya.***