Finlandia dan Swedia Gabung NATO Dianggap Bisa Imbangi Perang Lawan Rusia

- 21 April 2022, 14:56 WIB
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin dan mitranya dari Swedia Magdalena Andersson berbicara kepada media di luar kediaman resmi Perdana Menteri, Kesaranta di Helsinki, Finlandia 5 Maret 2022.
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin dan mitranya dari Swedia Magdalena Andersson berbicara kepada media di luar kediaman resmi Perdana Menteri, Kesaranta di Helsinki, Finlandia 5 Maret 2022. /Reuters

Baca Juga: Marine Le Pen Khawatir Sanksi Prancis Bisa Lempar Rusia ke Pelukan China: Ini Risiko Besar

Itu bisa mengganggu keseimbangan yang rapuh di Eropa Timur, menyebabkan masalah bagi militer barat dan saingan mereka.

Para ahli percaya bahwa menyambut dua sekutu timur yang baru akan menjadi bumerang bagi NATO, yang mengarah pada perang habis-habisan.

Rusia telah menunjukkan efek destabilisasi yang akan ditimbulkan oleh kehadiran lawan baru di perbatasannya.

Baca Juga: Kiamat: Para Ahli Peringatkan untuk Timbun Rumput Laut, Antisipasi Dampak Nuklir Rusia

Moskow mengatakan pekan lalu bahwa mereka akan menempatkan senjata nuklir di Baltik jika mereka bergabung sambil memperkuat angkatan darat dan udara.

Anggota dewan keamanan Rusia dan mantan presiden Dmitry Medvedev mengatakan bahwa negara itu akan "memperkuat" perbatasan di sekitar Finlandia dan Swedia.

Dia mengatakan setiap pembicaraan tentang "status bebas nuklir untuk Baltik" akan berakhir dalam hal ini.

Medvedev menambahkan bahwa sementara negaranya "tidak mengambil tindakan seperti itu dan tidak akan melakukannya", negara itu harus bergerak jika "tangan kita dipaksa".

Ancaman tersebut dibangun di atas janji sebelumnya dari pejabat Kremlin untuk menuntut "konsekuensi politik dan militer yang serius" jika NATO diperluas.

Halaman:

Editor: Muhamad Husni Tamami

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah