Putin Minta Bantuan China Usai Alami Kerugian Invasi Rusia ke Ukraina

- 14 Maret 2022, 13:19 WIB
Putin Minta Bantuan China Usai Alami Kerugian Invasi Rusia ke Ukraina
Putin Minta Bantuan China Usai Alami Kerugian Invasi Rusia ke Ukraina /SPUTNIK/VIA REUTERS
ISU BOGOR - Invasi brutal Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina telah menyebabkan beberapa kerugian besar bagi negaranya dan dia sekarang telah meminta bantuan China untuk mengirim senjata dan bantuan.

Kabar Rusia telah meminta senjata dan bantuan China dalam invasinya ke Ukraina setelah menderita kerugian yang signifikan itu disampaikan pejabat militer AS.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, yang akan bertemu dengan diplomat top China Yang Jiechi di Roma pada hari Senin, memperingatkan Beijing.

Baca Juga: Putin Sibuk Hadapi Kudeta saat Para Jenderal Top Tak Puas dengan Invasi Rusia ke Ukraina

Jika benar, China membantu Rusia maka Beijing siap-siap menghadapi konsekuensi yang bisa berakibat fatal terhadap negaranya.

Ini terjadi ketika Vladimir Putin mengarahkan pandangannya ke Barat dan "cukup gila" untuk menggunakan senjata nuklir.

Sullivan juga akan memperingatkan isolasi yang bisa dihadapi China secara global jika terus mendukung Rusia, kata seorang pejabat AS, tanpa memberikan rincian.

Baca Juga: Putri Vladimir Putin Diduga Alami Trauma karena Sang Ayah, Ini Kata Pakar

Pejabat Amerika Serikat dan negara-negara lain telah berusaha menjelaskan kepada China dalam beberapa pekan terakhir bahwa memihak Rusia dapat membawa konsekuensi bagi arus perdagangan, pengembangan teknologi baru, dan dapat menyebabkannya terkena sanksi sekunder.

Politisi oposisi Rusia Leonid Volkov mengatakan kepala Kremlin yang tidak bisa tertekuk ini "akan menghancurkan dunia" jika Putin terus membombardir Ukraina.

Rusia menembakkan 30 rudal jelajah ke pangkalan militer Yavoriv sehari setelah Putin memperingatkan Barat bahwa konvoi yang membawa senjata dari NATO akan menjadi sasaran yang sah.

Baca Juga: Putri Vladimir Putin Diduga Alami Trauma karena Sang Ayah, Ini Kata Pakar

Di tengah serangkaian tuduhan kejahatan perang yang ditujukan pada pasukan Putin, mereka dituduh menembak mati jurnalis AS Brent Renaud di Kharkiv.

Dewan kota pelabuhan Mariupol yang terkepung mengatakan 2.187 warga telah tewas sejauh ini dan kota itu kehabisan makanan dan air setelah konvoi bantuan gagal di tengah berlanjutnya penembakan.

Namun, ada beberapa indikasi bahwa pembicaraan damai mungkin berlanjut, meskipun ada komentar yang agak terenkripsi.

Baca Juga: Polandia Peringatkan Putin Soal NATO Siap Kerahkan Pasukan Penuh Lawan Rusia: Jika Dia Gunakan...

“Saya pikir kita akan mencapai beberapa hasil secara harfiah dalam hitungan hari,” kata Mykhailo Podolyak, seorang negosiator Ukraina dan penasihat Presiden Volodymir Zelensky.

Sementara itu, Raja Pupuk dan Batu Bara Rusia, Andrei Melnichenko memperingatkan Perang di Ukraina harus diakhiri. Jika terus berlanjut akan terjadi krisis pangan global.

Menurutnya dampak dari invasi Rusia ke Ukraina telah membuat harga pupuk di negaranya terlalu tinggi bagi banyak petani.

"Peristiwa di Ukraina benar-benar tragis. Kami sangat membutuhkan perdamaian," Melnichenko, 50, yang berkebangsaan Rusia tetapi lahir di Belarus dan memiliki ibu Ukraina, mengatakan kepada Reuters.

"Sebagai orang Rusia berdasarkan kebangsaan, Belarusia sejak lahir, dan Ukraina karena darah, saya merasa sangat sakit dan tidak percaya menyaksikan saudara-saudara berjuang dan sekarat," ungkapnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah