Lonjakan Varian Delta: Inggris dan Amerika Masih Berselisih soal Koridor Perjalanan

- 29 Juni 2021, 08:16 WIB
Ilustrasi lonjakan kasus Covid-19 Varian Delta
Ilustrasi lonjakan kasus Covid-19 Varian Delta /PIXABAY/Syaibatulhamdi

Secara total, varian Delta, yang awalnya diidentifikasi di India, merupakan 95 persen dari semua kasus Covid-19 di negara itu, menurut data Public Health England.

Angka-angka yang meresahkan ini telah menghentikan banyak negara Eropa untuk membiarkan orang Inggris masuk.

Baca Juga: Pangeran Harry Sampaikan Pesan Pedih Setelah Kembali ke Inggris

Mulai Rabu, Malta hanya mengizinkan pengunjung yang divaksinasi penuh dan pemerintah Portugis, yang sebulan lalu menyambut warga Inggris dengan tangan terbuka, telah memberlakukan pembatasan yang lebih ketat yang mulai berlaku Senin.

Pengunjung yang memasuki Portugal harus dikarantina selama 14 hari jika tidak sepenuhnya divaksinasi.

Spanyol adalah negara lain yang mengharuskan wisatawan untuk divaksinasi sepenuhnya pada saat kedatangan.

Baca Juga: Inggris Vs Jerman: Gareth Southgate Miliki Rencana Cerdas untuk Memastikan Kemenangan Melawan Musuh Lama

Hong Kong akan menghentikan semua penerbangan penumpang ke Inggris mulai 1 Juli dan telah menambahkan Inggris ke daftar Covid-19 yang 'berisiko sangat tinggi'.

Pemerintah Hong Kong menjelaskan dalam sebuah pernyataan bahwa larangan itu diperkenalkan karena "rebound baru-baru ini dari situasi epidemi di Inggris dan meluasnya strain virus varian Delta di sana, ditambah dengan sejumlah kasus dengan strain virus mutan L452R yang terdeteksi oleh tes dari orang yang datang dari Inggris”.

Kurang dari 45 juta orang di Inggris telah mendapatkan vaksin pertama mereka, dengan pemerintah memperluas vaksinasi ke kelompok di bawah 25 tahun.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah