BNPB Sebut Limbah Industri Berpotensi Jadi Penyebab Banjir di Karawang

- 22 Februari 2021, 07:11 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo bersama Menteri PMK Muhadjir Effendy dan Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri meninjau lokasi terdampak banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang Barat, Minggu (21/2/2021).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo bersama Menteri PMK Muhadjir Effendy dan Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri meninjau lokasi terdampak banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang Barat, Minggu (21/2/2021). /BNPB

ISU BOGOR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyoroti limbah industri dan rumah tangga sebagai bagian dari faktor penyebab banjir di Kabupaten Karawang, Minggu 21 Februari 2021.

Menurut Doni dalam menangani dan mengurangi risiko bencana banjir di Kabupaten Karawang diperlukan kerjasama semua pihak.

"Koordinasi dan kegigihan untuk bisa melakukan berbagai upaya, sehingga risiko ini tidak berulang setiap tahun" ujar Doni saat meninjau lokasi terdampak banjir di Desa Karangligar, Telukjambe, Kabupaten Karawang, Minggu 21 Februari 2021.

Baca Juga: Krisis Air Bersih di NTT, Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Komitmen Berikan Solusi

Baca Juga: Catat! KAI Kembali Batalkan Seluruh Perjalanan KA Jarak Jauh dan Lokal Akibat Banjir

Selain itu, lanjut Doni bahwa permasalahan limbah industri maupun rumah tangga juga berpotensi menjadi faktor penyebab banjir Kabupaten Karawang harus diselesaikan secara bersama-sama.

"Tidak sedikit sumber daya yang dapat dikelola disini, ada banyak industri dan perusahaan, mereka harus diikutsetakan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan ekosistem untuk mengelola limbah industri dan rumah tangga" Tambah Doni.

Adapun untuk mengurangi risiko bencana banjir ke depannya, BNPB akan mendukung normalisasi yang dimulai dari muara sungai dengan alat berat jenis excavator amphibious.

Baca Juga: Ini Jadwal Lengkap Puasa Sunnah Rajab 2021, Serta Penjelasan Keutamaan dan Lamanya Melaksanakan Puasa Rajab

Baca Juga: Niat dan Doa Puasa Sunnah Senin-Kamis, Puasa Rajab dan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab Februari 2021

"Itu penting dilakukan guna pengerukan sedimentasi pada sungai," ungkapnya.

Sebab, banjir yang merendam sebagian wilayah Kabupaten Karawang ini selain dipicu oleh curah hujan yang tinggi juga disebabkan melupanya sungai Cibeet, Citarum dan Kali Cimalaya.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, sebanyak 15 kecamatan terdampak banjir dengan ketinggian muka air beragam antara 10 hingga 250 cm.

Berikut daftar 15 kecamatan yang terdampak banjir di Karawang berdasarkan data BPBD yaitu:

1. Kecamatan Rengasdengklok,
2. Telukjambe Barat,
3. Telukjambe Timur,
4. Karawang Barat,
5. Batujaya,
6. Cikampek,
7. Tirtamulya,
8. Ciampel,
9. Pangkalan.
10. Rawamerta,
11. Jatisari,
12. Banyusari,
13. Karawang Timur,
14. Cimalaya Wetan,
15. Pakis Jaya.

Baca Juga: LINK Baca Komik Boruto Chapter 55 Bahasa Indonesia yang Telah Rilis, Kurama Ungkap Alasan Bohongi Naruto

Baca Juga: Info Prakiraan Cuaca BMKG Bogor Besok, Senin 22 Februari 2021

Dari lima belas kecamatan tersebut, terdapat 14.754 KK terdampak banjir dan 3.393 KK mengungsi.
BPBD mencatat kerugian material akibat banjir berupa 14.340 unit rumah terdampak.

Diantaranya, 51 unit rumah rusak berat, 157 (rusak sedang), 870 (rusak ringan), 40 unit fasilitas sosial dan fasilitas umum terdampak dan 217 hektar sawah terdampak.

Pada kesempatan tersebut, Doni yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Penanganan COVID-19 berpesan agar penanganan pengungsi hendaknya dilakukan dengan cara memisahkan kelompok rentan. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko penularan COVID-19

"Dalam hal ini, kelompok rentan yang dimaksud yaitu lansia, warga yang memiliki komorbid, ibu hamil, ibu menyusui, balita dan anak-anak," katanya.

Selain itu, Doni juga mengecek ketersediaan alat tes antigen di pos kesehatan.

"Hal ini untuk menunjang para petugas medis untuk tetap memastikan kondisi kesehatan para pengungsi dan sekaligus mencegah penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah