Fahri Hamzah Wanti-wanti Jokowi Bisa Dipanggil Mahkamah HAM Internasional

- 16 Desember 2020, 12:36 WIB
Fahri Hamzah di acara episode perpisahan ILC TvOne, Selasa malam 15 Desember 2020.*/
Fahri Hamzah di acara episode perpisahan ILC TvOne, Selasa malam 15 Desember 2020.*/ /Twitter @ILCTV1

ISU BOGOR - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo berhati-hati suatu hari bisa dipanggil ke Pengadilan HAM Mahkamah Internasional, dikarenakan ulah orang-orang disekitarnya yang tidak jujur.

Fahri mengaku ditengah ketegangan politik dan krisis ekonomi yang dibutuhkan adalah kerendahan hati Jokowi.

"Kita tinggal mengetuk hati satu orang saja, berharap pak Jokowi, datang dengan kerendahan hati, carilah informasi yang benar,"

"Orang-orang disekitar anda sedang berlomba-lomba untuk merebut jabatan, mengangkangi jabatannya untuk kepentingan pribadi, untuk climbing ke tempat yang lebih tinggi, orang-orang itu tidak peduli dengan masa depan, apakah suatu hari presiden akan dipanggil ke mahkamah HAM atau tidak," kata Fahri di kanal YouTube ILC yang diunggah Rabu 15 Desember 2020.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Cuit Berita Fadli Zon Sebut Fahri Hamzah Calon Konglomerat Bisnis Lobster

Baca Juga: Anak dan Menantu Jokowi Didukung Partai Gelora, Fadli Zon Usul Fahri Hamzah Jadi Penasihat Presiden

Fahri menyebutkan, saat ini orang-orang yang tidak jujur di sekitar Jokowi itu tidak memperdulikan masa depan Jokowi.

"Yang penting hari ini dia menang, orang-orang disekitar anda tidak jujur, dengarlah orang-orang yang jujur yang bicara dengan hatinya," kata Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu.

Maka dari itu, Fahri mengingatkan bukalah ruang publik seluas-luasnya, agar krisis ini cepat keluar dan selesai.

Fahri Hamzah
Fahri Hamzah Instagram.com/@fahrihamzah

"Biarkan orang bicara apa adanya. jangan orang berbicara berbeda dengan aparat dengan pemerintah masuk penjara, sebab ini adalah awal bencana," tutupnya.

Fahri juga mengaku sejak pensiun sebagai Wakil Ketua DPR RI kemudian berubah gaya bukan karena takut kepada penguasa.

"Saya sendiri berubah gaya, bukan karena saya takut, saya nggak takut dengan siapapun, nggak peduli saya ngomong aja sama siapapun, nggak takut,"

"Saya sudah siap mau masuk penjara, mau ditembak juga nggak masalah, itu waktunya jadwal-jadwal tuhan," ungkapnya.

Ia menyebutkan, kematian adalah tuhan yang menentukan bukan manusia. Fahri mengaku khwatir dengan kondisi saat ini, dimana masing-masing pihak merasa paling benar.

Baca Juga: Sentil Panglima TNI dan Pangdam Jaya, Fahri Hamzah: Dewasa Dikit Kenapa Sih

Baca Juga: Simpel, Unggahan Trump Jadi Alat Sindiran Fahri Hamzah ke Menkes Terawan Soal Corona

"Kenapa sih sampai sekarang ini tidak ada panggilan untuk rekonsiliasi, sombong terus gitu, ini kasus pembunuhan enam orang sederhana apa sih masalahnya,"

Bahkan, Fahri menyindir seorang pejabat negara saat mendengar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) mau pulang dijemput keluarganya.

"Tapi ada pejabat nantang dan bilang itu tokoh kecil nggak usah dianggap, akhirnya datang ribuan, begitu orang datang ribuan, yang nyambut dianggap salah, Poldanya dipecat, lalu orang karena tambah emosi,orang mau kawinan bukan mau hadir, ada yang belum beres," ujarnya.

Menurutnya, hal ini disebabkan, kemarahan publik belum selesai. "Lo nantang sih sebagai negara, akhirnya orang datang, ramai lagi, terjadilah tragedi (Penembakan anggota FPI) ini, yang kita tidak berani bicarakan,"

"Karena ini bisa mengantarkan banyak orang masuk penjara, wartawan menginvestigasi dipanggil, salah ngomong dipanggil," tutupnya.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: ILC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah