Ribuan Rumah di Lebak dan Pandeglang Terendam Banjir, BNPB Himbau Waspadai Bencana Hidrometeorologi

- 8 Desember 2020, 17:37 WIB
PETUGAS BNPB melakukan pemantauan kondisi terkini banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak Provinsi Banten sejak Minggu 6 Desember pukul 20.00 WIB.
PETUGAS BNPB melakukan pemantauan kondisi terkini banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak Provinsi Banten sejak Minggu 6 Desember pukul 20.00 WIB. /Dok.Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB/

ISU BOGOR - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lebak dan Pandeglang untuk memonitor situasi terkini penanganan darurat bencana banjir dan longsor.

"Kondisi terkini terpantau cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, Selasa 8 Desember 2020.

Menurutnya, masyarakat dihimbau untuk tetap siap siaga dan waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi yang lebih buruk

Badan Penanggulangan Bencana Daeah (BPBD) Kabupaten Lebak masih melakukan penanganan darurat banjir di wilayahnya.

Baca Juga: Kota Bogor Laporkan 3.013 Orang Sembuh dari Corona

Penanganan difokuskan dalam evakuasi dan pemenuhan kebutuhan dasar para warga yang mengungsi. Sedangkan kebutuhan mendesak antara lain alat mandi, pakaian ganti, makanan cepat saji, obat obatan, tikar, popok bayi.

BPBD Kabupaten Lebak mencatat tujuh titik pengungsian. Lima pos pengungsian berada di Kecamatan Rangkasbitung, sedangkan masing-masing satu pos berada di Kecamatan Karanganyar dan Cipedang, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Hingga Senin 7 Desember, pukul 21.00 WIB, BPBD setempat masih melakukan pendataan warga yang mengungsi.

"Kebutuhan warga yang mendesak antara lain logistik permakanan termasuk makanan siap saji, matras, selimut dan kebutuhan balita," katanya.

Baca Juga: Penataan Kawasan Warung Jambu, Pemkot Bogor Segera Bangun Jalur Sepeda dan JPO

Terkait dengan penerapan protokol kesehatan, logistik masker dan hand sanitizer sangat dibutuhkan.

Kondisi terkini tercatat lima kecamatan yang masih dilanda banjir, seperti Kecamatan Banjarsari, Rangkasbitung, Karanganyar, Cibadak dan Wanasalam.

"Ketinggian muka air (TMA) beragam di Kecamatan Banjarsari, Rangkasbitung, Kalanganyar dan Cibadak sekita 50-100 cm, sedangkan Kecamatan Cibadak, Ds. Cipedang dengan TMA sekitar 200 cm," ungkapnya.

Laporan BPBD setempat menginformasikan satu warga masih dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian tim gabungan.

Baca Juga: Hujan Seharian, 190 Sekolah di 18 Kecamatan di Aceh Timur Terendam Banjir

Banjir Kabupaten Lebak yang dipicu oleh hujan berintensitas tinggi menyebabkan beberapa sungai meluap, seperti Sungai Ciberang dan Sungai Ciujung di sebelah Utara serta Sungai Ciliman di Selatan.

"Banjir terpantau sejak Minggu malam 6 Desember 2020, pukul 20.00 waktu setempat," ujarnya.

Data kerugian materiil sementara pada Senin 7 Desember 2020 tercatat 1.817 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian beragam antara 100 hingga 150 cm. Sedangkan hujan tadi malam juga menyebabkan longsoran hingga mengakibatkan kerusakan di sektor pemukiman.

BPBD setempat mencatat rumah rusak ringan akibat longsor 21 unit, rusak sedang 27 dan rusak berat 15. Infrastruktur pada fasilitas umum masih dalam pendataan.

Baca Juga: 6 Orang Hilang Akibat Banjir Setinggi 5 Meter di Kota Medan

BNPB memonitor prakiraan cuaca BMKG yang menginformasikan bahwa pada hari ini 8 Desember 2020 prakiraan cuaca di Kabupaten Lebak berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Banjir juga melanda Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, yang terjadi pada Senin 7 Desember 2020, pukul 02.00 WIB. Peristiwa dipicu oleh intensitas hujan tinggi sehingga debit air Sungai Cileman dan Sungai Cilemer meluap.

Wilayah terdampak banjir berada di Kecamatan Picung, Panimbang, Cikeusik, Angsana, Cigeulis dan Sukaresmi.

Sedangkan keluarga terdampak, data sementara BPBD setempat jumlah keluarga terdampak sebanyak 4.721 KK atau 16.891 jiwa. Warga yang mengungsi sebanyak 90 KK atau 390 jiwa yang mengungsi ke Kecamatan Sukaresmi.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah