Harga-harga Naik Luar Biasa, Rizal Ramli: Terjadi Hanya di Era Jokowi

4 November 2023, 13:08 WIB
Pakar ekonomi dan tokoh perubahan Indonesia, Rizal Ramli mengkritik kinerja pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang terus menaikan harga-harga. /Foto/Channel YouTuber Refly Harun
ISU BOGOR - Pakar ekonomi dan tokoh perubahan Indonesia, Rizal Ramli mengkritik kinerja pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang gagal mengendalikan harga-harga hingga naik luar biasa.

Mantan Menko Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Indonesi itu mencontohkan kenaikan harga yang luar biasa itu terjadi pada komoditas beras hingga bahan bakar minyak (BBM).

Maka dari itu, kata Rizal Ramli, perubahan di negeri ini adalah keniscayaan dan akan segera terjadi.

Baca Juga: Update Harga Emas Antam Hari Ini, Sabtu 4 November 2023

Harga Beras Naik hingga Rp15 Ribu

"Kita tidak mau perubahan tetap akan terjadi perubahan. Cuman persoalannya ada leadership apa nggak, kondisi objektifnya sudah sangat matang," kata Rizal Ramli.

"Karena ada tiga hal, satu harga-harga naiknya luar biasa tingginya,terutama harga beras, pernah naik sampai Rp15 ribu," ucap Rizal di Channel YouTube Refli Harun yang dikutip, Sabtu, 4 November 2023.

Namun demikian, Rizal Ramli tak menampik ada beberapa daerah yang harga berasnya relatif turun dikarenakan adanya operasi pasar beras murah.

Baca Juga: Info Ganjil Genap Jalur Puncak Hari Ini Sabtu 4 November 2023, Cek Jadwal dan Titik Penyekatan

"Tapi tidak akan bisa membuat seluruh Indonesia (operasi pasar), karena kalau itu terjadi perlu 3 juta ton beras, dan mereka (Bulog) nggak punya stoknya," tuturnya.

Lantas, Rizal Ramli mengingatkan bahwa Presiden RI pertama Soekarno jatuh karena beras, termasuk juga Presiden Soeharto.

"Dan mereka melakukan beberapa blunder, misalnya pada awal kenaikan harga beras di satu atau dua kota mereka tidak segera padamkan," tegas Rizal Ramli.

Baca Juga: Info Buka Tutup Jalur Puncak Hari Ini Sabtu 4 November 2023, Cek Jadwal One Way Sebelum Berangkat!

Menurut Rizal di era media sosial saat ini, kalau satu daerah harga berasnya naik Rp15 ribu, daerah lain dengan cepat naik dan stok tidak cukup.

"Yang kedua mereka (pemerintaha Jokowi) melakukan blunder melarang pembelian beras lebih dari 2 kali 5 kilogram, itu membuat golongan menengah menjadi panik, hingga menimbulkan panic buying, malah beli stok beras yang berlebihan sehingga stok berkurang," tandasnya.

Selanjutnya, Rizal Ramli juga mengkritik kinerja Jokowi yang terus menerus menaikkan harga BBM. Tentunya hal tersebut memberatkan 200 juta pengendara sepeda motor di Indonesia.

Baca Juga: Pengelolaan Air Limbah Terpadu Ditinjau Bank Dunia, Dedie Rachim: Percepat ODF di Kota Bogor

Rizal Ramli Diancam Diputus Aliran Listriknya

"Dan yang ketiga listrik juga naik, bahkan kejadian jika pelanggan tak membayar atau telat satu hari diancam dimatiin listriknya, saya pernah diancam kok satu hari telat bayar diancam aliran listrik rumah kita mau dimatiin," keluh Rizal Ramli.

Maka dari itu, kata Rizal Ramli, rezim Jokowi ini betul-betul lebih dari kapitalis. Sebab, di negara kapitalis saja pelanggan yang terlambat bayar diberi jeda waktu satu bulan untuk orang nyicil.

"Di Indonesia selama Rizal Ramli jadi menko diberbagai kabinet selalu diberi waktu 2 bulan, rakyat nggak kemana-mana kok, ini betul-betul satu hari diancam, sama sekali tidak manusiawi," ungkap Rizal.

"Biaya pendidikan juga sangat-sangat mahal. Jadi harga-harga saat ini naiknya luar biasa," tambahnya.

Lebih lanjut, Rizal mengenang di era pemerintahan sebelum-sebelumnya tidak pernah rakyat itu membeli beras hingga 2 kali dalam sehari.

"Biasanya minim 3-5 liter beras, hari ini 10 persen rakyat Indonesia yang paling bawah beli beras 2 kali sehari, beli setengah liter buat makan siang, sore dia tungguin suaminya bawa uang untuk beli beras setengah liter," kata Rizal.

"Ini belum pernah terjadi kecuali di zaman Jokowi (presidennnya) cuman berita-berita kenaikan harga ini ditutup," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler