Zelensky Pecat Kepala Keamanan dan Jaksa Agung Ukraina, Ini Alasannya

18 Juli 2022, 11:33 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memecat kepala keamanan negara dan jaksa agung. /Ukrinform
 
ISU BOGOR - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memecat kepala keamanan negara dan jaksa agungnya, Minggu 17 Juli 2022.

Hal itu bagian dari atensi Zelensky terhadap ratusan kasus pidana pengkhianatan dan kolaborasi oleh orang-orang di dalam departemen mereka dan lembaga penegak hukum lainnya.

“Secara khusus, lebih dari 60 pegawai kantor kejaksaan dan SBU (dinas keamanan negara) tetap berada di wilayah pendudukan dan bekerja melawan negara kita,” kata Zelensky dikutip dari AP News, Senin 18 Juli 2022.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky: Rusia Culik 200 Ribu Anak Ukraina

Lebih lanjut, Zelensky menjelaskan serangkaian kejahatan terhadap fondasi keamanan nasional negara, dan hubungan yang tercatat antara pasukan keamanan Ukraina dan layanan khusus Rusia.

"Hal itu menimbulkan pertanyaan yang sangat serius tentang pemimpin mereka masing-masing,” katanya dalam pidato video malamnya kepada bangsa.

Zelensky memecat Ivan Bakanov, teman masa kecilnya dan mantan mitra bisnis yang ditunjuknya untuk mengepalai SBU.

Baca Juga: Tagar Ngibul Trending soal Ukraina Bantah Zelensky Titip Pesan ke Putin Lewat Jokowi, Rizal Ramli: Malu-maluin

Bakanov mendapat kecaman yang meningkat atas pelanggaran keamanan sejak perang dimulai.

Sebagaiamana dilansir Politico bulan lalu mengutip beberapa sumber Ukraina dan Barat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan Zelensky ingin menggantikannya.

Dia juga memberhentikan Jaksa Agung Iryna Venediktova, dan menggantikannya dengan wakilnya Oleksiy Symonenko. Venediktova telah membantu memimpin penyelidikan kejahatan perang.

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina Terbaru: Serangan Udara Pasukan Putin Bunuh 120 Tentara Zelensky di Artemovsk

Sementara itu, rudal Rusia menghantam fasilitas industri Minggu pagi di Mykolaiv, pusat pembuatan kapal utama di Ukraina selatan.

Walikota Oleksandr Senkevych mengatakan rudal itu menghantam fasilitas industri dan infrastruktur. Mykolaiv telah menghadapi serangan rudal reguler Rusia dalam beberapa pekan terakhir karena Rusia telah berusaha untuk melunakkan pertahanan Ukraina.

Militer Rusia telah menyatakan tujuan untuk memotong seluruh pantai Laut Hitam Ukraina sampai ke perbatasan Rumania.

Baca Juga: Netizen Ukraina Julid ke Indonesia saat Jokowi Temui Zelensky

Jika berhasil, upaya semacam itu akan memberikan pukulan telak bagi ekonomi dan perdagangan Ukraina, dan memungkinkan Moskow untuk mengamankan jembatan darat ke wilayah separatis Transnistria di Moldova, yang menampung pangkalan militer Rusia.

Pada awal kampanye, pasukan Ukraina menangkis upaya Rusia untuk merebut Mykolaiv, yang terletak di dekat pantai Laut Hitam antara Krimea yang diduduki Rusia dan pelabuhan utama Odesa di Ukraina. Sejak itu, pasukan Rusia telah menghentikan upaya mereka untuk maju di kota tetapi terus memukul baik Mykolaiv dan Odesa dengan serangan rudal reguler.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov mengatakan hari Minggu bahwa rudal Rusia menghancurkan depot untuk rudal anti-kapal Harpoon yang dikirim ke Ukraina oleh sekutu NATO, klaim yang tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Baca Juga: Bawa Pesan Zelensky untuk Putin, Jokowi: Perang Ini Bisa Segera Dihentikan

Rusia, yang takut akan serangan balasan Ukraina, juga berusaha memperkuat posisi mereka di wilayah Kherson dekat Krimea dan di bagian utara wilayah Zaporizhzhia yang mereka rebut pada tahap awal perang.

“Mengingat tekanan pada tenaga kerja Rusia, penguatan selatan sementara perjuangan untuk Donbas terus menunjukkan keseriusan komandan Rusia melihat ancaman itu,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.***




Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler