Shinzo Abe Meninggal Dunia Setelah Ditembak Tetsuya Yamagami di Leher dan Dada Kirinya

8 Juli 2022, 18:18 WIB
Shinzo Abe Meninggal Dunia Setelah Ditembak Tetsuya Yamagami di Leher dan Dada Kirinya /Foto/Kyodo News
ISU BOGOR - Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe meninggal dunia setelah ditembak seorang pria bernama Tetsuya Yamagami di kota Nara, Jepang Barat.

Shinzo Abe, perdana menteri terlama di Jepang, meninggal pada hari Jumat di usia 67, setelah ditembak saat berkampanye untuk seorang kandidat menjelang pemilihan nasional.

Polisi menangkap seorang tersangka, Tetsuya Yamagami, 41, atas tuduhan percobaan pembunuhan sebelum kematian Abe diumumkan.

Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Jepang mengatakan bahwa Abe telah ditembak di leher kanan dan dada kirinya.

Baca Juga: Kronologi Penembakan Shinzo Abe, Mantan PM Jepang yang Meninggal secara Tragis

Sebelum meninggal, rekaman di media sosial menunjukkan Shinzo Abe, 67, pingsan dan berdarah di tanah di kota barat Nara, dekat Kyoto.

Hidetada Fukushima, profesor yang bertanggung jawab atas pengobatan darurat di Rumah Sakit Universitas Medis Nara, mengatakan pada Jumat malam bahwa Abe dinyatakan meninggal di sana tak lama setelah pukul 17.00 waktu setempat.

"Abe dibawa ke RS pada pukul 12.20 WIB sempat tidak menunjukkan tanda-tanda vital," kata Dr. Fukushima sebagaimana dilansir New York Times, Jumat 8 Juli 2022.

Dia mengatakan Abe menderita dua luka tembak. Dokter mencoba menghentikan pendarahan dan melakukan transfusi, tetapi mereka tidak dapat menyadarkannya.

Baca Juga: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal Usai Ditembak ketika Pidato di Nara

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pada jumpa pers sebelum kematian Abe diumumkan bahwa serangan itu adalah tindakan keji. Dia menambahkan, “Itu biadab dan jahat, dan itu tidak bisa ditoleransi.”

Sekadar diketahui, Shinzo Abe memberikan pidato kampanye atas nama Kei Sato, 43, seorang anggota Partai Demokrat Liberal dari Nara yang mencalonkan diri untuk pemilihan kembali di Majelis Tinggi Parlemen.

Abe telah berbicara kurang dari satu menit ketika dua ledakan terdengar di belakangnya. Yoshio Ogita, 74, sekretaris jenderal cabang lokal LDP, berdiri di samping Tuan Abe. Dia mengatakan dia mendengar dua suara keras dan melihat kepulan asap putih membubung ke langit.

Baca Juga: Mantan PM Jepang Ditembak, Boris Johnson: Serangan Keji Terhadap Shinzo Abe

“Saya tidak tahu apa yang terjadi,” katanya dalam wawancara telepon pada Jumat sore. "Aku melihatnya pingsan."

Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan seorang pria dijegal setelah penembakan di dekat Stasiun Yamatosaidaiji. Pria itu adalah warga Nara, menurut NHK, penyiar publik. Polisi mengatakan mereka telah mengambil senjata mentah.

Tuan Abe adalah perdana menteri terlama di Jepang. Ia menjabat dua periode, dari 2006 hingga 2007 dan dari 2012 hingga 2020. Ia mengundurkan diri pada 2020 karena sakit.

Kekerasan senjata jarang terjadi di Jepang, di mana hanya 10 penembakan yang menyebabkan kematian, cedera atau kerusakan properti dilaporkan pada tahun 2021, menurut statistik dari Badan Kepolisian Nasional.

Baca Juga: Didoakan Jokowi di Twitter, Shinzo Abe Balas Pakai Bahasa Indonesia

Dalam insiden itu, satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka. Angka tersebut tidak termasuk kecelakaan atau bunuh diri.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: NY Times

Tags

Terkini

Terpopuler