Bersiap! Presiden Jokowi Prediksi Puncak Kasus Covid-19 Terjadi Lagi Pekan Depan

5 Juli 2022, 18:03 WIB
Presiden Jokowi memprediksi puncak kasus Covid-19 terjadi lagi pekan depan. Maka dari itu, ia memerintahkan jajarannya untuk bersiap dan gencar kembali melakukan vaksinasi. /BPMI
ISU BOGOR - Presiden Jokowi memprediksi puncak kasus Covid-19 terjadi lagi pekan depan. Maka dari itu, ia memerintahkan jajarannya untuk bersiap dan gencar kembali melakukan vaksinasi.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Kita tahu kasus per 3 Juli kemarin ada sebanyak 1.614 kasus dan diprediksi puncak kasusnya akan berada di bulan Juli ini, di minggu kedua atau minggu ketiga," kata Presiden Jokowi sebagaimana dilansir laman resmi Sekretariat Kabinet dikutip Selasa 5 Juli 2022.

Baca Juga: Covid-19 Belum Berakhir, Pakar Keluarkan Peringatan tentang Gelombang Infeksi Baru

Dalam kesempatan itu, ia memaparkan terkait capaian vaksinasi sebagaimana yang diminta Presiden Jokowi untuk kembali ditingkatkan.

"Baik dosis 1, dosis 2, dan dosis 3 untuk terus juga dinaikkan,” ujarnya.

Dalam upaya meningkatkan cakupan vaksinasi dan mendorong vaksinasi dosis penguat atau booster, pemerintah juga membuka gerai vaksinasi di sentra keramaian.

Ia menyebutkan rata-rata capaian vaksinasi booster di tanah air hingga saat ini masih relatif rendah, yaitu di bawah 20 persen.

Baca Juga: WHO Keluarkan Peringatan Keras kepada Korea Utara: Kemungkinan Kasus Covid-19 Semakin Memburuk

“Tentunya (vaksinasi) dosis ketiga ini akan dipersyaratkan untuk berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat banyak dan juga untuk berbagai perjalanan.

"Jadi tadi arahan Bapak Presiden untuk di airport disiapkan untuk vaksinasi dosis ketiga,” ujarnya.

Presiden Jokowi juga, kata Airlangga, mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Presiden mengingatkan bahwa aplikasi PeduliLindungi untuk di berbagai tempat untuk terus diperketat, jadi tidak boleh kendur.

Baca Juga: Usai Covid-19 dan Hepatitis Misterius, Kini Muncul Virus Hendra dari Kuda, Apa Itu?

"Karena beberapa tempat termonitor agak kendur. Jadi ini yang harus ditingkatkan lagi, karena tadi diingatkan bahwa beberapa negara masih tinggi (kasus COVID-19-nya), jadi pandemi belum usai,” kata Airlangga.

Airlangga memaparkan, per 3 Juli 2022 kasus harian nasional berada pada angka 1.614 kasus atau masih di bawah standar positivity rate yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang sebesar 5 persen.

“Jawa-Bali masih mewakili mayoritas atau 95 persen, yaitu 1.579 kasus. Sedangkan luar Jawa-Bali 35 kasus atau 4,07 persen,” pungkasnya.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Setkab

Tags

Terkini

Terpopuler