2 BEM IPB University Kompak Dampingi UMKM Desa Sukawening Agar Melek Digital Marketing

2 Juni 2021, 09:58 WIB
2 BEM IPB University Kompak Dampingi UMKM Desa Sukawening Agar Melek Digital Marketing /Isu Bogor/Husni Tamami

ISU BOGOR - Dua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yakni Fakultas Ekologi Manusia (Fema) dan Sekolah Bisnis(SB) IPB University melakukan pendampingan ke pelaku UMKM di Desa Sukawening agar melek digital markeing.

Dalam pelaksanaannya, BEM Fema melalui program Samisaena, sedangkan BEM SB melakukan pendampingan UMKM tersebut melalui program Rangkul Desa.

Alumnus IPB University Chandra Wijaya yang juga COO Fmart Rajanya Buah Bogor turut memberikan penjelasan terkait konsep digital marketing kepada pelaku UMKM di Desa Sukawening.

Baca Juga: Lakukan Aksi Media, BEM IPB: KPK Mulai Melemah Kian Hari

Ketua BEM Fema Lu’lu’ Firdausi Haqiqi menerangkan bahwa BEM Fema sudah 4 tahun melakukan pengabdian di Desa Sukawening.

Sebelumnya pernah menyasar program pertanian hingga membuat Sukawening menjadi desa wisata.

Namun, kala pandemi Covid-19 program tersebut tidak berjalan. Kemudian BEM Fema melihat masyarakat di Desa Sukawening sedang berusaha meningkatkan kembali ekonominya.

Baca Juga: Gandeng IPB University, Pemkab Bogor Genjot Sentra Penghasil Beras Lewat Teknologi

Berlatar dari itu, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19, BEM Fema yang berkolaborasi dengan BEM SB ingin meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Sukawening dari kewirausahaannya.

“Makanya hari ini temanya tentang digital marketing dan mengundang UMKM di Desa Sukawening,” kata Lu’lu’dalam keterangannya, Senin 1 Juni 2021.

Selain program edukasi tersebut, BEM Fema dengan BEM SB juga mendampingi dan membina masayarakat Desa Sukawening untuk membuat suatu produk UMKM.

Baca Juga: IPB University Terima 2.426 Calon Mahasiswa Baru Program D3 Jalur USMI

Nantinya produk tersebut akan menjadi produk unggulan di Sukawening yang berbahan dasar dari singkong.

“Namanya Singwening. Insya Allah kalau ini berhasil akan dilanjutkan dan dikembangkan lagi produk-produknya itu,” ungkap mahasiswi Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) ini.

Soal kolaborasi dengan BEM SB, Ketua BEM Fema itu mengatakan bahwa kolaborasi dua BEM fakultas ini berawal dari kesamaan objek pengabdian masyarakatnya di Desa Sukawening.

Ia berharap kolaborasi tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Sukawening.

Dari perspektif Rangkul Desa, Ketua BEM SB Mizan Lazuardi mengungkapkan, melalui program pengabdiannya ini pihaknya ingin mendorong UMKM di Desa Sukawening.

Ia menilai bisnis pertanian di pedesaan berpotensi maju jika dikembangkan.

“Apalagi ada yang menyebut bahwa pertanian adalah sektor yang gak pernah mati, karena selalu dibutuhkan selama manusia tetap hidup,” ujar Mizan.

Ia berharap, masyarakat yang fokus di UMKM bisa semakin maju dan berdampak untuk ekonomi dengan memanfaatkan digital marketing.

“Tidak hanya jual beli, tapi dapat memberikan nilai tambah untuk meningkatkan perekonomian di Desa Sukawening,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Sukawening, Sabiludin mengucapkan terima kasih atas kegiatan yang dilaksanakan oleh BEM Fema dan BEM SB.

Menurutnya, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM di Desa Sukawening, khususnya yang sedang berwirausaha menggunakan digital marketing.

“Saya berharap materi yang disampaikan bisa diserap, diamalkan, dan bisa dilaksanakan oleh masyarakat kami, khususnya soal digital marketing. Kemudian para pelaku UMKM di desa kami bisa menambah omsetnya,” tuturnya.

Sebelum pandemi Covid-19, produk UMKM di Desa Sukawening banyak yang dikirim ke Pasar Anyar, Bogor.

Namun, kala pandemi Covid-19 masyarakat mulai memanfaatkan kemajuan teknologi dengan berjualan secara online.

“UMKM di desa kami ada 20 lebih. Beda-beda jenis usahanya, ada makanan, pakaian, hingga sepatu,” terang dia.

Ia berharap, kerja sama antara BEM Fema dan SB dengan Pemerintah Desa Sukawening dapat terus terjaga dan bermanfaat untuk masyarakat. ***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler