Yahudi Murka saat Eks PM Swedia Bandingkan Pasukan Israel di Masjid al-Aqsa dengan 'Mengirim Nazi ke Vatikan'

20 Mei 2021, 18:52 WIB
Mantan Perdana Menteri (PM) Swedia Carl Bildt membandingkan operasi pasukan Israel di Masjid al-Aqsa sama seperti mengirim Nazi ke Vatikan. /Twitter @carlbildt

ISU BOGOR - Dewan Pusat Yahudi murka saat Eks Perdana Menteri (PM) Swedia Carl Bildt membandingkan operasi pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa sama seperti mengirim Nazi ke Vatikan.

“Yang memicunya adalah operasi polisi di Masjid al-Aqsa. Ini seperti mengirim Nazi ke Vatikan. Ada emosi yang begitu kuat," kata Carl Bildt mengatakan kepada penyiar nasional SVT, mengomentari tindakan Israel di Temple Mount.

Perumpamaan Nazi oleh Carl Bildt dikutuk dengan keras oleh Dewan Pusat Yahudi, yang ketuanya menyebutnya "anti-Semitisme murni".

Baca Juga: Iran Puji Serangan Roket 'Palestina Baru', Mayjen Hossein Salami: Israel Frustasi

Carl Bildt, menurutnya telah mengalami kesulitan karena pendapatnya yang kontroversial tentang gelombang kekerasan baru-baru ini yang meletus dalam konflik antara Israel dan Palestina di Gaza.

"Menyamakan dalam kasus ini polisi dan tentara Zionis Israel dengan Nazi tidak hanya kotor dan hambar, tetapi juga merupakan anti-Semitisme murni," kata Ketua Dewan Pusat Yahudi, Aron Verständig, kepada surat kabar Expressen.

Baca Juga: Jeritan Bocah Palestina Saat Israel Bombardir Gaza, Amir: Kami Takut, Tolong Berhenti Membom Kami

Menurut definisi International Holocaust Remembrance Alliance (IHRA), perbandingan antara politik Israel dan Nazisme merupakan ekspresi anti-Semitisme.

Pemerintah Swedia juga telah mengadopsi definisi tersebut.

"Ini semua lebih mengejutkan dari mantan perdana menteri dan menteri luar negeri untuk mengungkapkan pandangan seperti itu," kata Verständig.

Aron Verständig menekankan bahwa dia tidak memiliki masalah dengan orang-orang yang mengungkapkan kritik obyektif atas tindakan negara Zionis Israel.

Baca Juga: Indonesia Minta Penghentian Kekerasan di Palestina Bisa Berkelanjutan

“Saya tidak punya masalah dengan kritik terhadap Israel. Itu benar-benar ada dalam haknya sendiri. Tapi membuat kesejajaran itu jelas melanggar batas,” jelasnya.

Permusuhan antara Tel Aviv dan Hamas meningkat setelah keputusan pengadilan Zionis Israel untuk mengusir beberapa keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem.

Ketegangan diperburuk ketika otoritas Israel membatasi akses ke Masjid al-Aqsa untuk Palestina.

Sejak awal eskalasi, Hamas, yang mengontrol Jalur Gaza, telah menembakkan lebih dari 3.300 roket ke Zionis Israel, sementara IDF telah meluncurkan ratusan roket yang menargetkan fasilitas militan di daerah kantong Palestina.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Sputnik

Tags

Terkini

Terpopuler