ISU BOGOR - Gunung Merapi di wilayah perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 1.000 meter ke arah barat daya, hari ini Jumat, 12 Maret 2021.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengungkapkan, awan panas guguran tersebut terjadi pada pukul 07.00 WIB.
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 102 detik," terang Hanik, dalam siaran pers resminya kepada wartawan di Yogyakarta.
Baca Juga: Senin Pagi, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas 1,3 Kilometer
Baca Juga: Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.800 Meter
Dia menjelaskan, kini Gunung Merapi memiliki dua kubah lava, yaitu yang berada di tengah kawah puncak dan di sisi barat daya.
Lanjut Hanik, selama ini awan panas dominan terjadi di kubah lava sisi barat daya karena lebih tidak stabil mengingat lokasinya berada di lereng.
"Posisi kubah yang berada di barat daya lebih tidak stabil karena lokasinya berada di lereng," tuturnya.
Baca Juga: VIDEO: Tebalnya Awan Panas Erupsi Gunung Semeru
Baca Juga: PVMBG: Bahaya, Gunung Semeru Terus Muntahkan Awan Panas dan Lava
Dalam periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, teramati 17 kali guguran lava keluar dari Gunung Merapi, dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya.
Gunung api aktif tersebut juga terdeteksi mengalami 32 gempa guguran dengan amplitudo 3-32 mm selama 11-17 detik, empat kali gempa embusan dengan amplitudo 3-11 mm selama 9-13 detik, serta gempa fase banyak dengan amplitudo 6 mm selama 10 detik.
Baca Juga: Hari Ini Gunung Merapi Erupsi Besar, Begini Penjelasan BPPTKG
Baca Juga: Video: Erupsi Gunung Merapi Meningkat Hari Ini, 27 Januari 2021
Sampai sekarang, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan dapat berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. ***