Network
ISU BOGOR - Banyak netizen yang meminta agar Rendy Kjaernett dan Syahnaz Sadiqah diboikot dari program TV. Hal ini akibat dari dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh Rendy Kjaernett dan Syahnaz Sadiqah.
Netizen menuding Rendy Kjaernett dan Syahnaz Sadiqah memberikan contoh yang tidak baik sebagai publik figur. Netizen menyebut bahwa dugaan perselingkuhan Rendy dan Syahnaz hanya menambah tontonan di Televisi semakin kurang bermutu.
Sampai saat ini, Rendy Kjaernett dan Syahnaz Sadiqah belum memberikan komentar apapun meski berita dugaan perselingkuhannya semakin marak diberitakan.
Lembaga Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akhirnya buka suara dan memberikan penjelasan untuk menjawab kemungkinan Rendy Kjaernett dan Syahnaz Sadiqah diboikot dari televisi.
"Perlu saya sampaikan bahwa tugas KPI itu tidak untuk memboikot artis-artis, sepenuhnya ini adalah kewenangan lembaga televisi atau radio untuk mengkontrak artis tersebut," ujar Aliyah, anggota pengawas isi siaran KPI, dikutip dari YouTube Intens Investigasi.
Aliyah, Anggota Pengawas KPI, menyebutkan bahwa sekarang ini KPI tidak berhak untuk memboikot artis yang ada di Televisi. Tugas KPI saat ini hanya sebagai pengawas saja.
Kebijakan mengenai pemboikotan artis dari televisi bisa saja terjadi, tetapi bergantung pada kebijakan masing-masing lembaga televisi. Jadi, KPI tidak bisa melakukan pemboikotan terhadap Rendy Kjaernett dan Syahnaz Sadiqah.
"Jadi kalau infotainment menayangkan yang sifatnya 'perselingkuhan' atau 'perceraian', tetap mengikuti rule-rule yang ada," jelasnya.
"Menyikapi kasus S dan R yang diduga selingkuh, kami memahami emosi masyarakat karena keduanya adalah publik figur," sambungnya.
Oleh karena itu, KPI berharap agar para publik figur bisa memberikan contoh yang baik untuk para penontonnya agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
