Network
Bahkan, satu studi menemukan sarapan pokok yang bergizi dikaitkan dengan risiko 81 persen lebih tinggi terkena kanker prostat "mematikan", tentu hal tersebut menjadi temuan yang sangat kontroversial.
Sebagaimana dilansir Express UK, Minggu, 25 Juni 2023, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Prevention Research ini memiliki efek disorientasi.
Temuan kontroversial ini mengaitkan konsumsi telur dengan risiko kanker prostat "mematikan" yang jauh lebih tinggi. Temuan ini dirangkum dalam sebuah artikel oleh Osher Center for Integrative Health di University of California, San Francisco.
Baca Juga: Andy Taylor Duran Duran Idap Kanker Prostat Stadium 4 yang Tragis: Tidak Ada Obatnya
"Menurut studi prospektif yang diterbitkan dalam Cancer Prevention Research, pria sehat yang mengonsumsi 2,5 telur atau lebih per minggu memiliki 81 persen peningkatan risiko kanker prostat yang mematikan dibandingkan dengan pria yang mengonsumsi kurang dari 0,5 telur per minggu," tulis badan kesehatan tersebut.
"Penulis berhipotesis bahwa ini disebabkan tingginya kadar kolesterol dan kolin dalam telur, yang keduanya sangat terkonsentrasi pada sel kanker prostat," sambungnya.
Para penulis penelitian menyimpulkan bahwa konsumsi telur dapat meningkatkan risiko berkembangnya kanker prostat yang mematikan di kalangan pria sehat.
Pada tahun 2012, penulis studi asli mengamati secara khusus kandungan kolin dan menemukan bahwa pria dengan asupan kolin kuintil tertinggi (471 mg/hari) memiliki 70 persen peningkatan risiko kanker prostat yang mematikan.
Baca Juga: Gejala Kanker Prostat Stadium Akhir, Tujuh Tandanya Dirasakan Saat Buang Air Kecil
Meskipun kolin adalah nutrisi yang ditemukan di semua makanan hewani, kolin lebih terkonsentrasi pada telur pada 250 mg per telur.
