Sementara itu, terkait maraknya sapi yang kabur dan mengamuk sebelum disembelih dokter hewan dari Sudin KPKP Jakarta Pusat drh Hasudingan menyebutkan hal itu disebabkan hewan kurban sapi tersebut stres.
"Karena biasanya diperlakukan dengan tidak baik. Banyak sapi kurban yang dipukul, dikurung, diikat dengan tali pendek, dan ditakut-takuti. Yang jelas dia stres kalau penanganannya kasar. Biasanya seperti itu," ungkapnya.
Baca Juga: Idul Adha, Ada Penambahan 10 Kasus Positif Covid-19 di Bogor Raya
Ia menyarankan sebaiknya para panitia kurban memberikan penanganan yang baik. Hewan-hewan itu juga harus diberikan makan dan minum yang layak agar tidak stres. "Pertama ya sebelum dipotong itu dikasih minum, dikasih makan yang baik, kemudian tidak disiksa, dicambuk. Pada saat melakukan pemotongan tidak kasar. Tidak diinjak. Kadang kadang diinjak injak. Jadi harus lebih lembut lah," tuturnya.
Menurutnya, para panitia kurban seperti di Masjid Istiqlal umumnya berasal dari sejumlah rumah pemotongan hewan (RPH) di Jabodetabek. Mereka menerapkan standar tertentu. "Mereka memperhatikan kesejahteraan hewan. Dibanding orang awam ya saya kira mereka (petugas RPH di Masjid Istiqlal) lebih baik," ungkapnya.***