Baca Juga: Lirik Lagu Kalau Cinta Sudah Membara yang Viral di TikTok, Judul Aslinya Yang Penting Hepi
Isi Ceramah:
Di bulan Rajab yang mulia ini kita bertemu dengan sebuah momen yang spesial, yakni peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam QS al-Isra’ ayat 1 yang berbunyi:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ (الإسراء: ١)
Artinya: “Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari al-Masjidil Haram ke al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS al-Isra’: 1)
Saudara-saudara seiman,
Mu’jizat Isra telah tetap dengan nash Al-Qur`an, hadits-hadits yang shahih dan ijma’. Oleh karena itu, kita wajib mengimaninya.
Adapun perjalanan Isra terjadi dengan roh dan jasad Nabi. Hal itu bukanlah sesuatu yang sulit bagi Allah, karena Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Para ulama menegaskan, “Barangsiapa yang mengingkari mukjizat Isra, berarti ia telah mendustakan Al-Qur’an dan barangsiapa mendustakan Al-Qur’an maka ia tidak lagi tergolong sebagai bagian dari kaum muslimin."
Perjalanan Isra sendiri dimulai dari rumah Ummu Hani` binti Abu Thalib sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu, ia berkata: Abu Dzarr menyampaikan Hadits bahwa Rasulullah bersabda: