ISU BOGOR - Dalam kitabnya Zaadul Ma'ad, Ibnul Qayyim Rahimahullah menjelaskan bahwa terdapat empat hal yang bisa menjadi penghambat datangnya rezeki seorang muslim.
Empat hal yang menjadi penghambat datangnya rezeki dalam Islam adalah: (1) Tidur Pagi, (2) Sedikit Shalat, (3) Bermalas-malasan, dan (4) Sifat Khianat, (Zad Al-Ma’ad, 4:378).
Lantas tentu muncul pertanyaan dalam benak kita semua, kenapa empat hal tersebut menjadi sebab terhambatnya rezeki? Untuk penjelasan lengkapnya, simak ulasan berikut ini.
1. Tidur Pagi
Mengapa tidur di pagi hari menjadi penyebab sulitnya rezeki? Jawabannya sudah jelas, pagi hari adalah waktu yang penuh dengan keberkahan, sangat disayangkan jika kita tidur di pagi hari.
Baca Juga: Pasca Gempa Turki-Suriah M7,5 SR, Korban Meninggal Dunia Lebih Dari 3.800 Orang
Hal ini diketahui dari sahabat Shakhr Al-Ghamidiy radhiyallahu ‘anhu yang bercerita bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdoa,
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
Artinya: “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”
Setelah shalat Subuh, ada baiknya jangan kembali tidur, karena hal tersebut bisa menjadi penghambat datangnya rezeki.
2. Sedikit Shalat
Penghambat rezeki lainnya adalah sedikit sholat, dimana hal ini bisa menjadi tanda kurangnya ketakwaan. Padahal patut diketahui, takwa kepada Allah SWT adalah pembuka rezeki.
Baca Juga: Presiden Erdogan Umumkan Masa Berkabung Nasional Selama Tujuh Hari Pasca Gempa Turki M7,5 SR
Allah SWT berfirman dalam QS. Ath-Thalaq: 2-3 berikut ini:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ....(3)
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya....” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)
3. Bermalas-malasan
Bermalas-malasan adalah hal yang kadang tanpa disadari telah kita lakukan, padahal bermalas-malasan bisa jadi merupakan penghambat datangnya rezeki kita selama ini.
Oleh karena itu sebaiknya menghindari bermalas-malasan. Seorang muslim sejati haruslah bekerja dan bertawakal hanya kepada Allah SWT.
Seperti seekor burung yang pergi di pagi hari dalam keadaan lapar tapi kembali dalam keadaan kenyang.
لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو
خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi, no. 2344; Ibnu Majah, no. 4164; Ahmad, 1:30).
4. Sifat Khianat
Memelihara sifat khianat atau tidak amanah, menjadi salah satu penyebab sulitnya mendapatkan rezeki. Jadi jika Anda mempunyai hutang, segeralah membayar.
Terutama jika Anda pernah berjanji hendak membayar di waktu tertentu, namun sengaja melanggar janji tersebut. Ingatlah bahwa hutang akan menyulitkan umat Muslim di akhirat kelak.
Dari Ibnu ‘Umar rra, Nabi SAW bersabda:
مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ
Artinya: “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah, no. 2414. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).***