ISU BOGOR - Kecelakaan tambang batu bara yang terjadi di Prambahan, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, pada hari Jum'at, 10 Desember 2022 telah menewaskan 10 orang pekerja.
Update terbaru yang didapat dari keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terungkap korban dari peristiwa kecelakaan tambang batu bara ini, bertambah dua orang lagi.
Korban tambahan akibat kecelakaan tambang batu bara di Sawahlunto merupakan satu orang yang kritis (luka berat) dan satu orang lainnya mengalami luka ringan.
"Kecelakaan tambang batu bara yang terjadi di Prambahan, Sawahlunto, Jumat (9/12) pukul 08.00 WIB, telah menyebabkan 10 orang meninggal dunia, 1 luka berat atau kritis dan 1 luka ringan," tulis BNPB di media sosial resminya 10 Desember 2022.
Lebih lanjut terungkap bahwa para korban ditemukan pada kedalaman 100-300 meter di bawah tanah.
Adapun terkait penyebab kecelakaan di tambang batu bara ini masih dalam penyelidikan Polres dan Polda Sumatera Barat (Sumbar).
"Masih didalami oleh Polres dan Polda Sumbar turun untuk mem-back up proses penyelidikan," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo dikutip Antara.
Melansir Antara, berdasarkan laporan sementara, kecelakaan tambang batu bara (legal) terjadi pada Izin Usaha Penambangan (IUP) PT NAL Sawahlunto. Lokasi kecelakaan bertempat di lubang tambang IUP PT NAI Sapan Dalam Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.