Temuan itu disampaikan para peneliti di Centers for Disease Control and Prevention melaporkan pada hari Jumat.
Menurut beberapa penelitian, peningkatan risiko penyakit diabetes telah terlihat di antara orang dewasa yang pulih dari Covid-19.
Baca Juga: Ashanty Banjir Dukungan Usai Dituding Bawa Virus Covid-19 dari Turki, Atta Halilintar Ucap Hal Ini
Sebagaimana dilansir dari The New York Times, Minggu 9 Januari 2022, para peneliti di Eropa telah melaporkan peningkatan jumlah anak yang didiagnosis dengan diabetes tipe 1 sejak pandemi dimulai.
Studi ini termasuk yang pertama memeriksa database klaim asuransi besar di Amerika Serikat untuk memperkirakan prevalensi diagnosis diabetes baru pada anak di bawah usia 18 tahun yang mengidap Covid atau diketahui terinfeksi virus corona.
Studi ini menggunakan dua database klaim dari rencana kesehatan AS untuk melihat diagnosis diabetes yang dibuat pada anak di bawah 18 tahun selama satu tahun atau lebih, mulai 1 Maret 2020, membandingkan mereka yang memiliki Covid dengan mereka yang tidak.
Para peneliti menemukan peningkatan diabetes di kedua set data, meskipun tingkat relatifnya cukup berbeda: mereka menemukan peningkatan 2,6 kali lipat dalam kasus diabetes baru di antara anak-anak di satu, dan peningkatan yang lebih kecil 30 persen di yang lain.
“Bahkan peningkatan 30 persen adalah peningkatan risiko yang besar,” kata Sharon Saydah, seorang peneliti di C.D.C. dan penulis utama studi ini. Perbedaan kemungkinan hasil dari cara yang berbeda untuk mengklasifikasikan anak-anak sebagai penderita Covid," tambahnya.
Saydah mengatakan belum jelas apakah diabetes tipe 2 pasca-Covid akan menjadi kondisi kronis pada anak-anak ini, atau kondisi sementara yang sembuh. (Diabetes tipe 1 tidak reversibel) Sebagian besar anak-anak hanya mengikuti sekitar empat setengah bulan.