Oksigen di Bumi Menipis, Para Ilmuwan Ramal 'Kiamat' Akan Terjadi Ditandai Panas Matahari yang Mengerikan

- 8 Oktober 2021, 00:25 WIB
Oksigen di Bumi Menipis, Para Ilmuwan Ramal 'Kiamat' Akan Terjadi yang Ditandai Panas Matahari Mengerikan. Foto/Ilustrasi kiamat.
Oksigen di Bumi Menipis, Para Ilmuwan Ramal 'Kiamat' Akan Terjadi yang Ditandai Panas Matahari Mengerikan. Foto/Ilustrasi kiamat. //Pixabay

Kabar baiknya adalah bahwa ini tidak akan terjadi setidaknya selama satu miliar tahun lagi. Namun, kabar buruknya adalah aktivitas manusia telah menyebabkan kerusakan atmosfer yang drastis.

Menurut kelompok Conservation International, pertanian, pembalakan liar, pertambangan dan urbanisasi membunuh hutan di planet ini.

Diperkirakan planet ini kehilangan rata-rata 3,36 juta hektar (8,3 juta hektar) hutan per tahun - area yang lebih besar dari Belgia.

Lebih dari separuh hutan tropis dunia telah dihancurkan sejak tahun 1960-an dan seluruh hutan hujan seluas lapangan sepak bola hilang setiap enam detik.

Pada tahun 2020, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) memperkirakan hutan menutupi sekitar 31 persen dari permukaan tanah bumi.

Hutan meningkatkan risiko kehancuran, meskipun tingkat deforestasi secara keseluruhan telah menurun dalam 30 tahun terakhir.

"Antara 2015 dan 2020, laju deforestasi diperkirakan 10 juta hektar per tahun, turun dari 16 juta hektar per tahun pada 1990-an," kata FAO.

Antara 50 dan 80 persen oksigen planet ini juga berasal dari lautan, di mana ia diciptakan oleh fitoplankton - organisme mikroskopis yang memakan energi dari Matahari.

Menurut US National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), bakteri Prochlorococcus kecil saja menghasilkan sekitar 20 persen oksigen dunia.

Namun, sebagian besar oksigen juga dikonsumsi oleh kehidupan laut.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah