Apa Itu Isra Miraj dan Hal Menarik Dibaliknya. Diperingati Kamis, 11 Maret 2021 Mendatang

- 8 Maret 2021, 15:20 WIB
Isra Miraj merupakan peristiwa diturunkannya perintah salat 5 waktu.
Isra Miraj merupakan peristiwa diturunkannya perintah salat 5 waktu. /pixabay/konevi

Ada juga yang berpendapat bahwa Isra Mi’raj berlangsung pada tahun kelima kenabian (an-Nawawi dan al-Qurthubi), malam tanggal 27 Rajab tahun ke-10 kenabian (al-Allamah al-Manshurfuri), enam bulan sebelum hijrah atau bulan Muharram tahun ke-13 kenabian, dan setahun sebelum hijrah atau bulan Rabi’ul Awwal tahun ke-13 kenabian.

Sementara menurut riwayat Ibnu Sa’ad, peristiwa agung tersebut terjadi 18 bulan sebelum hijrah. Syekh Syafiyyurrahman al-Mubarakfuri dalam Sirah Nabawiyah (2012) menyebut, tiga pendapat pertama—at-Thabari, an-Nawawi dan al-Qurthubi, serta al-Manshurfuri- tertolak karena Sayyidah Khadijah meninggal pada tahun ke-10 kenabian. Alasannya, hingga Sayyidah Khadijah meninggal belum ada kewajiban shalat lima waktu.

Terlepas dari perbedaan tersebut, pendapat yang paling populer dan kuat adalah Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian. Pada tanggal ini, setiap tahunnya, umat Islam di seluruh dunia memperingati Isra Mi’raj.

Baca Juga: Bulan Syaban Jatuh Tanggal 15 Maret 2021, Berikut Sejarah dan Tradisinya

Kedua, pembedahan dada Nabi Muhammad. 

Merujuk buku Air Zamzam Mukjizat yang Masih Terjaga (Said Bakdasy, 2015), Malaikat Jibril membelah dada Nabi Muhammad dan ‘membersihkan’ hatinya dengan air zamzam sebanyak empat kali.

Pertama, saat Nabi Muhammad berusia empat tahun dan masih tinggal bersama dengan ibu susunya, Sayyidah Halimah as-Sa’diyah, di kampung Bani Sa’d.

Kedua, ketika Nabi Muhammad berusia 10 tahun. Dada Nabi Muhammad dibelah lagi saat usianya mendekati usia taklif (mukallaf). Hatinya dibersihkan Jibril dengan air zamzam agar tidak tercampur dengan hal-hal yang dapat membuat seorang pemuda cacat.

Baca Juga: Anjuran Puasa Bulan Syaban, Dijelaskan Banyak Hadist

Ketiga, ketika Jibril membawa wahyu pengangkatan nabi atau saat usia Nabi Muhammad 40 tahun. Hikmah di balik pembelahan ketiga ini adalah agar Nabi Muhammad mampu menerima wahyu dengan hati yang kuat, bersih, dan diridhai. Keempat, ketika Isra Mi’raj. Sesuai dengan salah satu hadits riwayat Bukhari, Jibril membelah dada Nabi Muhammad dan membersihkan hatinya—agar dipenuhi dengan iman- sesaat sebelum peristiwa Isra Mi’raj.

Halaman:

Editor: Wilda Wijayanti

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x