Hingga September Sudah 2.231 Kasus, Bagaimana Siasat Kota dan Kabupaten Bogor Cegah Penularan Corona

17 September 2020, 21:26 WIB
Ilustrasi virus corona. */Pixabay /


ISU BOGOR – Kasus corona di kota dan kabupaten Bogor bertambah 46 kasus baru pasien positif. Dengan demikian, sejak pademi Corona Maret lalu, jumlah akumulasi kasus pasien positif di Bogor sudah mencapa  2.231 kasus.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, Kamis 17 September 2020, pukul 20.00, jumlah akumulasi positif sebanyak 1.267 kasus. Dengan rincian, 767 pasien sembuh, 45 pasien positif meninggal, dan pasien positif aktif berjumlah 449 orang.

Sementara, data Satgas Covid-19 Kota Bogor mencatat, jumlah akumulasi pasien positif berjumlah 964 kasus. Dengan rincian, pasien sembuh 621 orang, 39 pasien meninggal, dan pasien postif aktif berjumlah 304 orang.

Baca Juga: Ada yang Terpapar Corona, Bima Arya Ambil Sikap Swab Semua Kontak Erat Karyawan ADA Swalayan

Berdasarkan rata-rata jumlah kasus pasien positif, baik di kota dan kabupaten tidak jauh berbeda yakni 20 kasus baru per hari. Pun demikian, Kabupaten Bogor dengan 40 kecamatan dan jumlah jiwa di atas 5 juta orang, skor positive rate masih berada di zona oranye atau sedang penularan Corona.

Hal ini berbeda jauh dengan Kota Bogor, dengan rata-rata 20 pasien baru per hari, Kota Bogor yang jumlah penduduknya 1,1 jiwa dengan 6 kecamatan sudah berada di zona merah atau resiko tinggi virus corona.

Dari sebaran wilayah, dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor hanya tinggal satu kecamatan yakni Sukajaya yang berada di zona hijau. Selebihnya, lima berada di zona oranye, dan 34 kecamatan berada di zona merah.

Baca Juga: Imbas Lockdown Corona,Selandia Baru Umumkan Resesi Setelah Ekonomi Minus 12 Persen

Bupati Bogor Ade Yasin beberapa waktu lalu menyebut, sebagian besar penularan corona di Kabupaten Bogor paling masih berada di daerah perbatasan. Setidaknya ada 11 kecamatan yang berbatasan dengan DKI Jakarta, Cianjur, Sukabumi, Tangerang, Banten, dan Kota Bogor.

“Daerah-daerah perbatasan itu yang rentan terpapar Corona. Selain itu, daerah perlintasan transportasi seperti Cibinong, Bojonggede, Puncak juga sama rentannya,” kata Ade.

Sedangkan di Kota Bogor, sebaran Corona hampir merata di setiap enam kecamatan. Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, Kota Bogor paling banyak terpapar dari klaster keluarga yang tertular dari anggota keluarga yang orang tanpa gejala.

Baca Juga: Siapakan Kocek Rp 3 Juta, Ponsel 'Spesialis Gamer' Realme 7 Rilis Hari Ini

“Orang-orang yang sering berpergian ini yang menjadi konsen kita. Mereka mobile di luar rumah dan ketikan kembali membawa virus dan itu yang mengkhwatirkan. Untuk itu, kita galakan pengetatan pengawasan mulai dari RT/RW,” jelasnya.

Baik, kota dan kabupaten Bogor masih sama-sama memperpanjang masa pembatasan sosial berskla besar dan mikro hingga akhir September ini. Semakin banyaknya jumlah kasus baru tanpa dibarengi dengan kasus sembuh tentunya akan berpengaruh pada data tampung rumah sakit bagi pasien positif corona. ***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler