Presiden Erdogan Umumkan Masa Berkabung Nasional Selama Tujuh Hari Pasca Gempa Turki M7,5 SR

7 Februari 2023, 10:43 WIB
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan masa berkabung nasional pasca gempa Turki dengan M7,5 SR /Twitter/RTErdogan

ISU BOGOR - Menyusul bencana gempa bumi dengan Magnitudo 7,5 SR di Turki, Presiden Recep Tayyip Erdoğan umumkan masa berkabung nasional melalui media sosial resminya.

Masa berkabung nasional pasca gempa M7,5 SR ini dilaksanakan selama tujuh hari, dimana bendera Turki akan dikibarkan setengah tiang sampai hari Minggu, 12 Februari 2023.

@RTErdogan
"Sehubungan dengan gempa bumi yang terjadi di negara kita pada tanggal 6 Februari 2023, masa berkabung nasional diumumkan selama tujuh hari," tulis @RTErdogan di Twitter, Selasa, 7 Februari 2023.

Baca Juga: Nong Poy yang Diklaim Sebagai Transgender Tercantik di Dunia, Pamer Cincin Usai Dilamar Crazy Rich Thailand

"Bendera kita akan dikibarkan setengah tiang hingga matahari terbenam pada hari Minggu, 12 Februari 2023, di seluruh perwakilan negara kita dan asing," tambahnya.

Lebih lanjut gempa yang mengguncang Turki terjadi pada hari Senin, 6 Februari 2023 kemarin, dan merupakan salah satu yang paling besar di dunia menurut survei Geologi AS.

Gempa M7,5 SR ini melanda wilayah Turki Tengah dan Suriah Barat Laut, adapun getaran gempa terasa hingga Siprus dan Lebanon.

Baca Juga: Info Gempa Terkini BMKG: Berpusat di Banten dan Terasa Hingga Jakarta, Tanggerang, Depok, Cianjur, Sukabumi

Jumlah korban jiwa terus bertambah dari waktu ke waktu. Di Turki, korban tewas mencapai 2.316 jiwa. Sedangkan di Suriah, korban tewas tercatat sebanyak 1.444 jiwa.

Lebih dari 14.000 jiwa di Turki dan 3.500 jiwa di Suriah dikabarkan terluka.

Setelah gempa, akses jalan yang buruk dan cuaca dingin yang mencapai titik beku menghambat petugas penyelamat untuk mengevakuasi korban yang terjebak di reruntuhan.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini Selasa, 7 Februari 2023: Cek Jam Tayang dan Sinopsis Mega Bollywood Judwaa 2

Suriah yang sedang dalam kondisi terpuruk akibat perang, wabah kolera, dan cuaca buruk tentu mendapat perhatian lebih dari seluruh dunia mengingat kondisi di negara ini akan sangat memprihatinkan.

PBB mencatat sebanyak 4,1 juta orang terlantar akibat konflik perang saudara di Suriah. Banyak dari mereka tinggal di kamp-kamp, bergantung pada bantuan lintas kemanusiaan.

"Itu seperti kiamat. Dingin sekali dan ada hujan lebat, dan orang-orang perlu diselamatkan," ujar Abdul Salam al-Mahmoud, seorang Suriah di kota utara Atareb dikutip dari Reuters.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler