5 Fakta Gerhana Bulan Total yang Disebut Blood Moon karena Berwarna Merah Darah

8 November 2022, 18:30 WIB
5 Fakta Gerhana Bulan Total yang Disebut Blood Moon karena Berwarna Merah Darah //Pixabay/LOBS Arts
ISU BOGOR - Gerhana bulan total atau biasa disebut blood moon merupakan fenomena alam, di mana cahaya bulan akan nampak kemerahan di langit malam. Fenomena ini sering kali dikaitkan dengan mitos-mitos dikalangan masyarakat.

Padahal, gerhana bulan total murni peristiwa alam yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Agar tak semakin berlarut dengan mitos yang beredar, mari kita simak beberapa fakta gerhana bulan total sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:

1. Aman dilihat dengan mata telanjang

Berbeda dengan gerhana matahari, gerhana bulan total dinyatakan aman untuk dilihat dengan mata telanjang.

Baca Juga: Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Lengkap dengan Niat dan Doanya

Ini karena cahaya bulan tak berbahaya untuk mata, ditambah lagi spektrum cahayanya sudah tersaring oleh atmosfer.

Jadi, kamu tak perlu menggunakan pelindung mata untuk menikmati blood moon pada malam hari.

Sediakan saja peralatan pengamatan langit untuk mendapat sensasi bulan merah ini dengan lebih jelas.

Baca Juga: Ternyata Mudah, Begini Cara Melihat Gerhana Bulan Total 8 November 2022

2. Bisa bertahan hingga dua jam

Durasi maksimum gerhana bulan total secara teoretis bisa mencapai sekiranya dua jam.

Akan tetapi, kebanyakan blood moon hanya berlangsung selama belasan hingga puluhan menit saja.

Durasi blood moon terlama yang pernah terjadi di abad 21 yakni sekitar 1 jam 43 menit. Ini berlangsung pada tanggal 27 Juli tahun 2018 lalu.

Baca Juga: Tanggal 8 November 2022 Ada Gerhana Bulan Total, Begini Cara Mengamatinya

3. Blood moon hanyalah frasa yang merujuk pada gerhana bulan total

Blood moon sebenarnya adalah frasa yang merujuk pada fenomena gerhana bulan total.

Dikutip dari laman Almanac, blood moon bukanlah sebuah istilah ilmiah, melainkan hanya sebutan populer untuk gerhana bulan total.

Benar, ketika gerhana bulan total terjadi, cahaya bulan sering kali terlihat kemerahan.

Baca Juga: Jam Berapa Gerhana Bulan 8 November 2022? Catat Waktu dan Tata Cara Shalat Khusuf Ini Kata Kemenag

Itulah mengapa frasa blood moon dipakai khalayak luas untuk mendeskripsikan kondisi fenomena tersebut.

4. Bisa terjadi dua kali dalam setahun

Fenomena gerhana bulan total termasuk ke dalam fenomena yang jarang untuk terjadi.

Walaupun NASA memprediksi akan ada dua hingga empat gerhana bulan dalam satu tahun, kemungkinan munculnya gerhana bulan total hanya 35 persen dari keseluruhannya.

Baca Juga: Tanggal 8 November 2022 Akan Terjadi Apa? Fenomena Gerhana Bulan Total Teramati di Indonesia

Artinya, kebanyakan blood moon akan terjadi satu atau dua kali saja dalam setahun. Itu pun terbatas pada wilayah pengamatannya.

Sangat jarang bagi blood moon untuk teramati dengan jelas di wilayah yang sama setiap tahunnya.

5. Hamburan Rayleigh ambil peran dalam terciptanya blood moon

Hamburan Rayleigh, fenomena fisika yang menyebabkan hamburan cahaya,ternyata mengambil peran dalam terciptanya blood moon.

Ketika gerhana bulan total terjadi, cahaya matahari masih bisa menembus bulan secara tidak langsung melalui atmosfer.

Dilansir dari Time and Date, saat sinar matahari bergerak melalui atmosfer, saat itu pula beberapa warna dalam spektrum cahaya yang dibawanya tersaring oleh hamburan Rayleigh.

Spektrum cahaya biru dari matahari akan tersaring oleh atmosfer, sedangkan spektrum cahaya merah akan lolos menuju bulan.

Demikian fakta-fakta seputar gerhana bulan total yang disebut blood moon karena fenomena bulan ini berwarna merah darah yang kehadirannya selalu memesona.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler