ISU BOGOR - Baru-baru ini Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 Pfizer akan segera tiba di Indonesia pada Agustus 2021 mendatang.
Vaksin Pfizer sendiri merupakan hasil produksi dari perusahaan farmasi asal Amerika Serikat Pfizer-BioNTech.
Dari beberapa jenis vaksin yang telah beredar di Indonesia, seperti Sinovac dan AstraZeneca, Pfizer diklaim memiliki keunggulan yang lebih banyak.
Dikutip Isu Bogor dari Healthline, menurut studi yang diterbitkan The Lancet pada tahun Februari 2021, Pfizer memiliki efikasi atau kemanjuran hingga 85 persen setelah suntikan pertamanya.
Sementara itu, berdasarkan analisis ulang dari Public Health Englang (PHE), vaksin Pfizer dinyatakan memiliki tingkat kemanjuran yang mencapai 89 persen untuk hari ke 15 hingga 21 setelah dosis petama.
Namun, untuk mendapat efek imunitas yang lebih baik, suntikan kedua Pfizer sangat disarankan, idealnya diberi rentang waktu 21 hari.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Vs Sinovac, Mana yang Lebih Efektif?
Setelah dosis kedua, pada minggu pertama, efikasi dari dosis sebelumnya naik menjadi 91 persen.
Melihat data-data di atas, bisa dipastikan bahwa Pfizer lebih unggul dari Sinovac dan AstraZeneca yang masing-masing hanya memiliki efikasi sekitar 76 persen dan 65 persen.
Efikasi ini mengukur seberapa baik vaksin bekerja dalam uji klinis, yang merupakan pengaturan terkontrol dengan populasi yang telah ditentukan.
Untuk efek sampingnya sendiri, suntikan Pfizer dapat memberikan rasa lelah, pusing, demam, nyeri otot, panas dingin, dan mual, hampir sama seperti vaksin yang lain.***