Si Bengal Kante, Antarkan Chelsea Tantang Manchester City di Final All England Liga Champions

- 6 Mei 2021, 09:41 WIB
Pemain Chelsea, N'Golo Kante yang dipilih sebagai player of the match saat Real Madrid melawan Chelsea di liga Champions. / Instagram @uefachampionsleague
Pemain Chelsea, N'Golo Kante yang dipilih sebagai player of the match saat Real Madrid melawan Chelsea di liga Champions. / Instagram @uefachampionsleague /

ISU BOGOR - Adalah N'Golo Kante pemain cepat dan taktis Chelsea mampu menaklukkan tim tamu Real Madrid dengan skor 2-0 untuk memastikan satu tempat di final Liga Champions, Kamis 6 Mei 2021 WIB dini hari.

Chelsea unggul dengan agregat 3-1 dan akan menghadapi sesama klub Liga Premier, Manchester City, di laga final yang akan digelar di Istanbul.

Dua gol Chelsea tidak lepas dari peran pemain tengah N'Golo Kante, yang mampu menembus jantung pertahanan Madrid dan membuka serangan yang dituntaskan oleh rekan-rekannya.

Baca Juga: Gak Usah Ngeyel, 223 Pos Dijaga 24 Jam Awasi Mobilitas Warga di Bogor

Skuat muda Chelsea benar-benar membuat kewalahan para pemain Real Madrid, yang rata-rata berusia 29 tahun 208 hari.

Gol pertama tercipta di menit ke-29, dimulai dengan pergerakan Kante yang bisa melewati tembok pertahanan lawan. Setelah itu ia mengirim bola lambung ke Havertz, yang segera mencungkil bola ke gawang saat ia diserbu kiper Thibaut Courtois.

Bola dari Haverts membentur mistar dan disambut dengan sundulan oleh striker asal Jerman, Timo Werner, masuk ke gawang yang kosong.

Baca Juga: Prediksi Chelsea vs Real Madrid: Pertandingan Penentu Penantang Manchester City

Pada babak pertama ini, Chelsea harus berterima kasih pada kiper Edouard Mendy yang membuat dua penyelamatan gemilang dari tendangan dan sundulan Karim Benzema di mulut gawang.

Gol yang mengunci kemenangan Chelsea juga diawali oleh keberhasilan Kante meloloskan diri dari kepungan bek Madrid yang dikomandani pemain veteran Sergio Ramos.

Ia mengoper bola ke Christian Pulisic, yang langsung menuju tiang kiri gawang Courtois. Di sana, si pemain Amerika menggocek bola sebentar sebelum melepas umpan akurat yang diselesaikan dengan sempurna oleh Mason Mount, lima menit sebelum waktu normal berakhir.

Baca Juga: Sihir Pep Guardiola Bawa Manchester City Perkasa di Eropa Setelah 51 Tahun

Kante memang tidak tercatat sebagai pencetak gol atau pengumpan, tetapi kontribusinya nyata terlihat di dua gol itu.

Hanya karena kecemerlangan kiper di dua tim, tidak ada gol lain yang tercipta malam tadi. Courtois beberapa kali mementahkan serangan Chelsea saat berhadapan satu lawan satu sebagai benteng terakhir.

Ia juga mampu menepis bola saat sendirian berhadapan dengan dua pemain Chelsea yang lolos dari jebakan offside.

Baca Juga: Kabar Baik, Produk Eucalyptus Kementan Berhasil Uji Klinis Obati Covid-19

Rekam jejak Chelsea di Liga Champions cukup bagus dengan tiga kali masuk final, sebelumnya terjadi pada musim 2008 dan 2012.

Bagi pelatih Thomas Tuchel, ini untuk kedua kalinya secara beruntun ia masuk final Liga Champions. Musim lalu, tim asuhannya Paris Saint Germain dikalahkan Bayern Muenchen.

Ia menjadi satu-satunya pelatih yang dua kali beruntun masuk final Liga Champions bersama dua tim berbeda. Selain itu, si pelatih asal Jerman juga menjadi spesialis anti-Real Madrid karena tidak pernah kalah dalam enam kali pertemuannya dengan klub Spanyol tersebut (2 menang, 4 draw)

Permainan Chelsea memang berubah drastis sejak Tuchel mengambil alih jabatan pelatih dari Frank Lampard Januari lalu.

Laga di Istanbul nanti akan menjadi all-English final yang ketiga dalam sejarah Liga Champions, setelah Chelsea vs Manchester United (2008) dan Liverpool vs Tottenham (2019).

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x