Network
ISU BOGOR - Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut lonjakan Covid-19 di Indonesia sudah diprediksi karena adanya varian delta.
"Sudah menyentuh lebih 54 ribu (kasus) apakah PPKM Darurat tidak efektif, saya minta sekali lagi bapak ibu, masa inkubasinya ini tadi saya sudah singgung dua minggu sampai tiga minggu," kata Luhut dalam keterangan persnya, Kamis 15 Juli 2021.
Menurutnya, jika dalam tiga minggu ini, segala sesuatu bisa saja terjadi. Namun luhut menginginkan setelah tiga minggu ini tidak terjadi kembali kenaikan.
Baca Juga: Sentil Jubir Presiden, Komika Bintang Emon Kutip Pernyataan Luhut soal Covid-19 Indonesia Terkendali
"Supaya tidak naik kita harus mengurangi kerumunan-kerumunan, karena kerumunan-kerumunan itu baru bisa kelihatan beberapa waktu kedepan," kata Luhut.
"Dan ingat delta varian ini, sangat-sangat besar penyebarannya, yaitu saya bilang tadi berbagai literatur mengatakan dia bisa sampai 5-6 kali lebih besar penyebarannya," ungkapnya.
Saat ditanya kembali apakah PPKM akan diperpanjang, Luhut menjawab karena pihaknya telah menduga bakal melonjaknya kasus Covid-19 ini. Maka diharapkan tidak terjadi kembali peningkatan yang signifikan.
Baca Juga: Sebut Cara Komunikasi Luhut Arogan, Dosen Hensat Ajak Menko Marves Tersebut Diskusi
"Saya kira ini begini, kasus meroket ini sudah kita juga mungkin terjadi, tapi tidak kita duga secepat ini, tapi dibalik-balik karena pemahaman kita mengenai delta varian ini juga banyak yang nggak tahu," ungkap Luhut.
Lebih lanjut, Luhut berdalih banyak yang tidak paham tentang karakter vairan delta, sehingga banyak negara yang terkejut dengan lonjakan kasus Covid-19 ini.
"Jadi bukan cuma kita hot by surprise banyak negara lain juga yang kena (varian delta). Karena ilmu kita ilmu dunia ini kedokteran juga belum sampai kesana. Saya selalu tanya teman-teman dokter mengenai ini," ungkap Luhut.
Soal worst scenario atau skenario terburuk, Luhut mengaku sudah meminta bantuan pihak Singapura, Tiongkok, Abu Dhabi dan juga Jepang.
"Jadi bukan tidak meminta bantu, kita minta bantu tapi, tentu bantuan-bantuan yang menurut kita tidak bisa kita tangani," kata Luhut.***
