"Kamu musryrik, kamu munafik, kamu menuhankan mahluk," tulis Ghaza.
Ia pun menyindir lontaran-lontaran ayahnya itu sebagai pujian yang telah didengarnya selama 15 tahun.
"Itulah kalimat-kalimat pujian kami dengar. Ya, selalu. Di kala makan di restoran, berangkat sekolah. Berkumpul bersama, bahkan mungkin di setiap sudut bumi ini, hanya ada pengingat akan kalimat itu semua" tulisnya.
Baca Juga: Kata Motivasi Hari Ini: Penting, 3 Cara Mengenal Diri Sendiri
Dalam penggalan lainnya, ia menuliskan rasa sedih terhadap ibunya yang dia anggap banyak menahan kepedihan.
"Rasanya, cukup bagiku penderitaanmu. Sudah waktunya untukmu tersenyum. Sudah cukup tangisanmu. Cukup. Waktunya bahagia. Meskipun tidak bersama-sama," ungkapnya.
Atas curahan hati Ghaza itu, warganet banyak yang menyampaikan simpati terhadap Teh Ninih hingga menjadi tren Twitter.
"Kalo betul begitu, kita bantu viralin aja. Semoga teh Ninih bisa menikmati sisa waktunya. Tuhan pasti adil," tulis akun Twitter Arif @abhimawa.
"Salutt utk kesabaran teh Ninih, yg mendampingi AG sejak blm apa2 menjadi apa2 hingga akhirnya spt skrg ini," tulis akun @waskitha1.