Biografi: Gitaris Penemu Tapping Asal Rangkasbitung, Eddie Van Halen 65 Tahun Berpulang

7 Oktober 2020, 07:21 WIB
Gitaris Eddie van Halen /Ebet Robert/Rolling Stone

ISU BOGOR - Bagi kamu yang menggemari musik, khususnya gitaris, jelas tidak asing lagi dengan teknik bermain gitar yang bernama tapping. Teknik memetik gitar ini memiliki ciri khas dibanding teknik permainan gitar lainnya. Lalu apa hubungan dengan Eddie Van Halen

Gitaris harus menekan senar di fingerboard (papan nada), bukan memetiknya di atas sound hole atau pick up yang terletak di badan gitar. Suara yang ditimbulkannya tidak melengking atau noise, tapi blur (terkadang seperti lebah).

Dilansir Guitar World, Eddie Van Halen merupakan salah satu gitaris yang memiliki banyak inovasi dalam permainanya, sehingga namanya sangat tidak asing di dalam dunia music, khususnya gitaris. Van Halen adalah nama band rock yang populer sekitar tahun 1970-1980an.

Baca Juga: Wolf Van Halen: Dia adalah Ayah Terbaik yang Pernah Saya Minta

Baca Juga: Anak 80an Berkabung, Gitaris Raja Tapping Eddie van Halen Meninggal Melawan Kanker

Sebelum era permainan gitar ala Yngwie J. Malmsteen (shredd), 6 tahun sebelumnya Eddie Van Halen telah lebih dulu menggemparkan dunia musik dengan menggunakan teknik tapping dan teknik Tapping telah berhasil meracuni lebih dari separuh gitaris rock di Amerika Serikat.

Eddie Van Halen juga mempopulerkan gaya gitar hard rock yang sangat berbeda dari gitaris rock pada umumnya (saat itu permainan gitar rock kental dengan blues).

Eddie dan saudaranya, Alex Van Halen, lahir dari pasangan Jan Van Halen (1920-1986), saksofonis Belanda yang memiliki darah Swedia, dan Eugenia van Beers (1914-2005), seorang Eropa-Indonesia (Indo), dari Rangkasbitoeng (Rangkasbitung).

Baca Juga: Valerie Bartinelli Mantan Istri Eddie Van Halen Posting Pesan Emosional dan Mengharukan

Dalam biografi yang ditulis Billboard, keluarga ini beremigrasi ke Pasadena, California pada tahun 1962. Di sinilah Eddie Van Halen mulai belajar bermusik dari sang ayah. Setelah belajar piano tak lama kemudian Eddie Van Halen beralih ke drum dan Alex Van Halen sebagai gitaris.

Eddie Van Halen. Instagram Eddie Van Halen

Namun, Alex, yang lebih suka bermain drum milik Eddie, malah Alex lebih mahir bermain drum daripada Eddie. Sehingga Eddie pun beralih mendalami gitar. Keduanya mulai sering mengisi kegiatan musik di sekolah dan berbagai tempat dan acara.

Pada saat inilah muncul gagasan untuk membuat sebuah grup music. Akhirnya, mereka memutuskan membentuk grup music bernama 'Mammoth'.

Baca Juga: Kabar Baik, Manajemen Manchester United Kontak Pochettino

Mereka bekerja sama dengan David Lee Roth sebagai vokalis. Setelah sekian lama bekerjasama, akhirnya mereka memutuskan untuk menarik David Lee Roth menjadi vokalis tetap (sebelumnya Eddie Van Halen lah yang mengisi posisi ini). Setelah itu, mereka merekrut Michael Anthony untuk posisi bass, dan mereka mengganti nama “Mammoth” menjadi Van Halen pada tahun 1974.

Album 'Van Halen' (1978) berhasil menembus di posisi 15 charts Billboard dan terjual sebanyak 2 juta copy adalah karena solo gitar Eddie Van Halen di lagu instrumental.
Nama Eddie Van Halen langsung meroket sebagai penemu teknik Tapping. David Lee Roth sang vocalis yang atraktif dan fenomenal juga tidak dapat dipandang sebelah mata, namun nama Eddie Van Halen lebih menjual saat itu.

Baca Juga: Belum Unjuk Rasa Omnibus Law, Imbauan Ini Sudah Ketat Mendahului

Di samping teknik Tapping yang menjadi trademarknya, Eddie Van Halen juga dikenal sebagai orang yang murah senyum. Tidak heran gitaris-gitaris muda di Amerika Serikat sangat mengidolakanya.

Gitar khusus (Fender Stratocaster) membuat Eddie Van Halen tampil berbeda. Dengan body yang berwarna merah dengan garis-garis putih menjadi salah ciri khasnya.

Berikutnya Van Halen merilis album Van Halen II (1979) dan Fair Warning (1981), Diver Down (1982), pada sebuah album yang dirilis pada tahun 1984, Eddie Van Halen menampilkan permainan keyboard yang menawan. Bahkan, beberapa orang mengenal permainan keyboardnya ketimbang teknik gitarnya.

Baca Juga: Banyuwangi dan Jombang Masih Zona Jingga Corona di Jawa Timur

Pada tahun 1983, Eddie Van Halen bekerja sama dengan King of Pop, Michael Jackson. Eddie Van Halen ikut serta dalam proyek album Thriller yang terjual lebih dari 20 juta kopi. Ia mempoles lagu “Beat It” menjadi sedikit berwarna rock dan dance.

Munculnya Eddie Van Halen di lagu tersebut mendapat respon yang baik, dan menyebabkan lagu tersebut menduduki puncak charts Billboard selama berminggu-minggu.

Pada 1986, Van Halen berubah formasi akibat dari mundurnya, David Lee Roth sebagai vokalis. Dan digantikan oleh Sammy Haggar. Meskipun begitu, Eddie Van Halen masih tetap mampu menampilkan teknik terbaik dalam bermain gitar.

Baca Juga: Elang dan Merpati Akan Pantau Perkantoran di Kota Bogor Cegah Penyebaran Corona

Dalam album - album berikutnya seperti 5150 (1986) hingga Balance (1995) Van Halen masih dianggap mampu mewarnai dunia music rock. Namun, tidak lama setelah Van Halen berganti vocalis Gary Cherone (ex Extreme) dan kurang berhasil album Van Halen III (1998).

Saat itulah yang dianggap sebagai era terburuk Van Halen. Pada tahun 2001 Eddie Van Halen terkena kanker mulut, ia terpaksa absen selama sekitar 2 tahun untuk proses penyembuhan. ***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler