CEK FAKTA: Heboh Gejala Baru Akibat Penyakit COVID-19, Ini Faktanya

11 Desember 2020, 19:10 WIB
Infografis tentang Delirium Gejala Baru Penyakit COVID-19 yang sempat menghebohkan jagat maya.* /Twitter @historidunia2

ISU BOGOR - Baru-baru ini jagat maya dibuat heboh dengan delirium istilah gejala baru penyakit yang diakibatkan virus SARS-CoV-2.

Berdasarka pantauan, postingan infografik yang mencatut logo Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 berseliweran di Twitter sejak Rabu 9 Desember 2020.

Infografik yang menampilkan visualisasi perempuan bermasker itu mencantumkan delapan gejala delirium, di antaranya suka melamun, lamban bereaksi, mudah tersinggung dan suasana hati mendadak berubah.

Baca Juga: Bertambah, 23 Rumah Rusak Akibat Gempa Magnitude 4,2 di Brebes

Logo slogan "Ingat Pesan Ibu" dari Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) juga disematkan, seakan menegaskan informasi itu resmi berasal dari Satgas COVID-19.

Namun faktanya, infografik tersebut adalah disinformasi. Bahkan Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito membantah informasi dalam infografik itu berasal dari pihaknya.

"Sedang dicari siapa yang membuat info itu. Bukan kami," kata Wiku kepada Antara di Jakarta, Kamis 10 Desember 2020.

Baca Juga: Wajib Tahu! 6 HP Spesifikasi Unggul Harga 1 Jutaan Pas Untuk Anda Pecinta Gaming

Berdasarkan penelusuran terkait delirium pada pasien COVID-19 itu salah satunya merujuk pada hasil penelitian yang dimuat di Perpustakaan Obat-obatan Institut Kesehatan Nasional AS.

Penelitian berjudul "Delirium pada COVID-19: Korelasi epidemologi dan klinis pada sekelompok besar pasien yang dirawat di rumah sakit akademis" menyatakan delirium menjadi komplikasi umum rawat inap pada pasien-pasien dengan dugaan pneumonia COVID-19 yang dirawat di rumah sakit saat puncak pandemi.

Komplikasi itu terkait usia pasien yang lebih tua, komobid neurologis, serta kandungan urea dalam darah dan dehidrogenase laktat yang tinggi.

Baca Juga: Christian Bale Dipastikan Jadi Tokoh Jahat Gorr the God Butcher di Film Thor: Love and Thunder

Dalam situsnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan delirium merupakan salah satu gejala komplikasi neurologis yang jarang terjadi tapi menyebabkan sakit parah.

Selain delirium, komplikasi neurologis lain adalah stroke, radang otak, dan kerusakan saraf.

Dalam penjelasan lain, WHO menyatakan COVID-19 dapat menyebabkan komplikasi penyakit mental dan neurologis.

"Orang dengan gangguan mental, neurologis, atau penyalahgunaan zat juga lebih rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2. Mereka mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk sakit yang lebih parah, bahkan kematian."***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler