ISU BOGOR - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebutkan ada tiga klaster COVID-19 di acara yang di hadiri Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Tiga klaster COVID-19 itu yakni di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat dan klaster Tebet, di Bandara Soekarno Hatta dan juga klaster Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
"Kami akan pastikan masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19 bisa dilakukan 'tracing' kontak erat untuk memutus penyebaran dan memastikan mereka dapat perawatan memadai," katanya seperti di kutip Antara, di Jakarta, Minggu 22 November 2020.
Baca Juga: 80 Orang Positif COVID-19 dari Klaster Kerumunan Habib Rizieq di Petamburan dan Tebet
Baca Juga: Buntut Kerumunan Acara Habib Rizieq di Bogor, Satgas Akan Rapid Test Warga Megamendung
Baca Juga: Massa Penyambut Habib Rizieq di Bogor Bubar, Arus Lalu Lintas di Jalur Puncak Kembali Normal
Tes cepat COVID-19 oleh TNI-Polri dilaksanakan di SDN Petamburan I Gang IV, hanya 500 meter dari Petamburan III atau markas Front Pembela Islam (FPI).
Seribu alat tes cepat disiapkan untuk memeriksa seluruh warga Kelurahan Petamburan. Hasil tes cepat tersebut masih dalam pengolahan Satgas COVID-19.
Sementara itu, Kasdam Jaya Brigjen Saleh menjelaskan tes cepat COVID-19 tersebut guna mengetahui seberapa besar dampak dari acara itu. "Tindakan ini harus diambil sebagai dampak kerumunan," kata Saleh.
Baca Juga: Massa Penyambut Habib Rizieq di Bogor Bubar, Arus Lalu Lintas di Jalur Puncak Kembali Normal
Baca Juga: Beredar Poster Ajakan Sambut Habib Rizieq di Bogor, Berbaris Sepanjang Jalan Mulai di Simpang Gadog
Baca Juga: Kerumunan Habib Rizieq di Bogor: Doni Munardo Tetapkan Klaster Megamendung, 20 Orang Positif Corona
Aparat gabungan menjaga ketat di lokasi tes cepat dan menerapkan jaga jarak dalam pemeriksaan tersebut.
Sejak dibuka pendaftaran pada pukul 16.00 WIB, baru ada lima orang menjalani tes cepat (rapid test). Padahal, ratusan warga tinggal di kawasan tersebut.
Warga tidak begitu antusias dengan kegiatan tes cepat yang dijalankan oleh aparat Polda Metro Jaya. "Banyak warga yang nggak mau," kata Ketua RT 09/04 Petamburan, Hambali.***