Network
Diketahui kalau peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu 31 Oktober 2020. Persitwa itu terjadi di Jembatan Sungai Cikeas jalur kereta api Cibinong-Nambo.
Kahumas Daop I Jakarta, Eva Chairunisa menjelaskan kalau pria yang bergelantungan itu awalnya nekat melintas di jembatan tersebut.
Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron: Saya Memerangi Terorisme yang Dilakukan Atas Nama Islam
Baca Juga: Kronologi Anggota Klub Moge Harley Keroyok 2 Prajurit TNI, Ternyata Pelakunya Masih Belasan Tahun
Padahal seharusnya Jembatan tersebut merupakan jalur khusus KA, dan hanya diperuntukkan bagi kereta api dan commuter line, bukan untuk pejalan kaki dan pengguna sepeda motor.
"Warga masyarakat yang akan beraktifitas ditegaskan untuk menggunakan fasilitas yang memang disediakan untuk dilalui kendaraan bermotor atau pejalan kaki dan tidak menggunakan area jalur rel untuk beraktifitas," katanya dalam keterangan resmi yang diterima.
pihaknya menegaskan, tidak boleh ada orang yang berada di lintasan kereta api karena sangat membahayakan.
Hal ini dinyatakan dalam pasal 181 ayat (1) UU 23 tahun 2007 tentang Perekeretaapian.
Dalam ayat (1) pasal tersebut menyatakan bahwa setiap orang dilarang berada di ruang manfaat jalur kereta api; menyeret, menggerakkan, meletakkan, atau memindahkan barang di atas rel atau melintasi jalur kereta api; atau menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain, selain untuk angkutan kereta api.
"Tentunya apa yang sudah dilakukan pria dalam video merupakan pelanggaran dan dapat membahayakan dirinya dan perjalanan KA .Posisi tersebut di bahu jalan rel di atas jembatan beton, untuk pengamanan agar tidak ada yang lewat pemasangan patok di akses jembatan tidak memungkinkan karena menganggu ruang bebas. Pemasangan patok pernah dilakukan tapi kemudian dibongkar oleh warga," ungkapnya.
